Temuan Obat Penghambat untuk Pengobatan Kanker Payudara Agresif

06 Februari 2025 11:02
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Kanker payudara metaplastik dikenal dengan pertumbuhannya yang cepat dan kecenderungannya untuk menyebar ke bagian tubuh lain lebih mudah dibandingkan jenis kanker payudara lainnya.

Sahabat.com - Sebuah studi nasional yang meneliti cara untuk mengatasi kanker payudara metaplastik, bentuk penyakit langka dan agresif, telah menemukan dua obat penghambat yang berpotensi menghentikan perkembangan kanker ini. 

Kanker payudara metaplastik dikenal dengan pertumbuhannya yang cepat dan kecenderungannya untuk menyebar ke bagian tubuh lain lebih mudah dibandingkan jenis kanker payudara lainnya. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kanker ini sering kali tidak merespons pengobatan dengan baik.

Tim peneliti dari Houston Methodist bersama ilmuwan dari seluruh negeri melakukan riset mendalam untuk memahami biologi kanker payudara metaplastik. Dalam studi ini, mereka membandingkan kanker payudara metaplastik dengan kanker payudara triple negatif non-metaplastik. Mereka menemukan bahwa kanker payudara metaplastik menunjukkan dua jalur pensinyalan sel yang berbeda yang dapat menjadi target terapi.

Para peneliti berhasil mengganggu jalur pensinyalan tersebut dengan menggunakan kelas obat inhibitor, yang biasa digunakan untuk mengobati kanker stadium lanjut. Inhibitor fosfoinositida 3 kinase (PI3K), yang bekerja dengan baik dalam menghambat jalur pensinyalan kanker, digabungkan dengan inhibitor oksida nitrat (NOS), yang umumnya digunakan untuk mengobati syok septik dan penyakit kardiovaskular. Kombinasi obat-obatan ini terbukti lebih efektif dalam menghentikan perkembangan kanker.

Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Nature Communications dan dipublikasikan oleh Dr. Jenny Chang, wakil presiden eksekutif dan kepala staf akademik di Houston Methodist Academic Institute. Dr. Chang menjelaskan bahwa penemuan ini memberi harapan bagi pasien kanker payudara metaplastik, yang sering kali menghadapi pengobatan terbatas dan prognosis buruk. 
"Ini adalah langkah maju penting dalam terapi kanker, dan dapat meningkatkan hasil bagi pasien yang saat ini memiliki pilihan pengobatan yang sangat terbatas," kata Chang.

Dr. Tejaswini Reddy, penulis pertama studi ini berharap temuan tersebut dapat mendorong pengembangan rencana perawatan yang lebih tepat untuk pasien kanker payudara metaplastik. Ia juga menekankan pentingnya penerjemahan hasil penelitian ini ke dalam uji klinis untuk meningkatkan kelangsungan hidup pasien dengan penyakit langka ini.

"Kombinasi terapi ini berpotensi mengubah pengobatan kanker payudara metaplastik dan dapat memberikan manfaat lebih luas bagi pasien dengan jenis kanker serupa," ujar Reddy.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment