Sahabat.com - Siapa sangka, kekurangan makanan bergizi di masa kecil bisa bikin risiko penyakit jantung melonjak saat dewasa muda?
Penelitian terbaru dari Northwestern University membuktikan hal ini lewat studi panjang selama 20 tahun. Tapi kabar baiknya, program bantuan makanan seperti SNAP (semacam bantuan pangan dari pemerintah AS) bisa jadi penyelamat!
Tim peneliti meneliti lebih dari 1.000 anak yang lahir antara tahun 1998 dan 2000 di 20 kota di Amerika. Mereka mengikuti anak-anak ini sejak balita sampai umur 22 tahun.
Hasilnya? Anak-anak yang mengalami food insecurity (alias nggak selalu bisa makan makanan bergizi) saat usia 3-5 tahun dan tidak mendapat bantuan SNAP, punya kondisi jantung yang lebih buruk di usia 22. Yang paling kelihatan? Mereka punya BMI (indeks massa tubuh) yang lebih tinggi dan tingkat aktivitas fisik yang lebih rendah.
Tapi, beda ceritanya sama anak-anak yang waktu kecilnya dapat SNAP. Kondisi jantung mereka saat dewasa muda mirip dengan anak-anak dari keluarga yang selalu cukup makanan. Jadi, bantuan makanan ini terbukti bisa jaga kesehatan jantung jangka panjang.
Emily Lam, mahasiswa kedokteran tahun ketiga di Northwestern University Feinberg School of Medicine yang juga penulis utama studi ini, bilang, "SNAP bisa jadi alat paling kuat untuk melindungi kesehatan jantung anak-anak yang mengalami kesulitan pangan. Temuan kami memperkuat pentingnya SNAP di tengah ancaman pemotongan anggaran saat ini."
Sekadar info, di Amerika, sekitar satu dari delapan keluarga mengalami kesulitan untuk mendapatkan makanan sehat setiap tahunnya. Jadi, program seperti SNAP bukan cuma soal memberi makan, tapi juga menjaga masa depan kesehatan anak-anak.
Yang bikin studi ini istimewa adalah karena fokusnya pada anak-anak. Banyak penelitian sebelumnya lebih banyak meneliti hubungan antara kekurangan gizi dan penyakit jantung pada orang dewasa. Tapi di studi ini, para peneliti menegaskan bahwa masa kecil adalah waktu krusial yang bisa menentukan kesehatan seumur hidup.
Dokter Nilay Shah, penulis senior studi ini dan ahli jantung dari Northwestern Medicine, mengatakan, "Risiko penyakit jantung itu dimulai sejak usia muda. Memahami hubungan antara kekurangan makanan saat kecil dengan kesehatan jantung jangka panjang sangat penting untuk memperkuat kebijakan bantuan pangan."
Peneliti juga menemukan bahwa anak perempuan yang mengalami kekurangan pangan mungkin berisiko lebih tinggi mengalami gangguan jantung dibanding anak laki-laki. Tapi mereka masih perlu riset lebih lanjut buat memastikan hal ini.
Ke depan, tim peneliti ingin mengeksplorasi cara lain untuk meningkatkan akses makanan sehat, misalnya lewat kebun komunitas, program makan siang di sekolah, atau bantuan tambahan seperti WIC (bantuan khusus untuk wanita, bayi, dan anak-anak).
Intinya, kalau kita ingin generasi muda tumbuh sehat dan jauh dari risiko penyakit jantung, bantu mereka sejak dini buat dapatkan makanan sehat. Kadang solusi besar datang dari hal yang kelihatannya sederhana: piring makan yang bergizi.
0 Komentar
Waspada! Flu Burung Kini Bunuh Kucing 90%, Bisa Menular ke Manusia?
Kekuatan “Antibodi Super” Ini Bisa Kalahkan Sel Kanker!
Obat Ajaib Sekali Minum Bisa Bikin Langsing? Ini Faktanya!
Diet Sehari-hari Ini Ternyata Bisa Bikin Depresimu Mereda!
Wow, Tinggal di Desa Bisa Bikin Kamu Kebal Asma dan Alergi!
Leave a comment