Ternyata! Cara Bernapas yang Salah Bisa Jadi Penyebab Kelelahan Kronis

12 November 2025 14:29
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penderita kelelahan kronis sering mengalami pola napas tidak normal tanpa menyadarinya.

Sahabat.com - Kalau kamu sering merasa lelah terus-menerus tanpa sebab yang jelas, mungkin masalahnya bukan di tidur atau stres, tapi di cara kamu bernapas. Penelitian baru dari tim ilmuwan Frontiers in Medicine menemukan bahwa sebagian besar penderita sindrom kelelahan kronis ternyata mengalami gangguan pola napas yang tersembunyi.

Studi ini menunjukkan bahwa hampir tiga perempat pasien dengan kelelahan kronis memiliki pola napas yang tidak normal seperti hiperventilasi (napas terlalu cepat) atau napas dada yang dangkal tanpa menggunakan diafragma. Kondisi ini diduga berhubungan dengan dysautonomia — gangguan sistem saraf otonom yang mengatur pembuluh darah dan otot.

Dr. Benjamin Natelson dari Icahn School of Medicine, penulis senior studi ini, mengatakan, “Hampir separuh penderita kelelahan kronis memiliki gangguan pernapasan yang sebelumnya tidak disadari, dan ini mungkin memperburuk gejala mereka. Mengenali gangguan ini bisa membuka jalan baru untuk terapi yang lebih efektif.”

Dalam penelitian terhadap 57 pasien dan 25 orang sehat, peneliti menemukan bahwa 71% penderita kelelahan kronis menunjukkan pola napas tidak teratur saat tes latihan. Mereka cenderung bernapas lebih cepat atau dalam ritme yang tidak sinkron antara dada dan perut. Gangguan ini bisa menimbulkan gejala mirip kelelahan kronis seperti pusing, nyeri dada, jantung berdebar, dan sulit konsentrasi.

Dr. Donna Mancini, penulis utama studi ini, menambahkan, “Banyak pasien bahkan tidak sadar bahwa mereka bernapas secara tidak normal, karena gangguan ini bisa terjadi saat istirahat sekalipun.”

Temuan ini membuka peluang besar untuk terapi baru berbasis pernapasan. Para ahli menyarankan latihan seperti yoga, biofeedback, atau latihan pernapasan lembut untuk membantu menormalkan ritme napas dan mengurangi rasa lelah ekstrem. “Mengatur napas dengan lembut dan sadar bisa membantu mengembalikan keseimbangan tubuh,” ujar Dr. Natelson.

Jadi, sebelum menyalahkan kurang tidur atau pekerjaan, mungkin sudah waktunya memperhatikan cara kamu bernapas — karena dari situlah energi tubuh sebenarnya dimulai.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment