Transplantasi Kandung Kemih Pertama di Dunia Bikin Pasien Berhenti Cuci Darah Setelah 7 Tahun!

19 Mei 2025 15:39
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Para dokter ini sudah menyiapkan ratusan percobaan praklinis, termasuk robotik recovery dan transplant pada donor yang masih terhubung ventilator. Kini mereka berharap bisa memperluas uji klinis dan memberi harapan baru bagi pasien dengan kandung kemih terminal.

Sahabat.com - Siapa sangka, dokter Inderbir Gill dan Nima Nassiri dari USC dan UCLA berhasil melakukan transplantasi kandung kemih manusia pertama di dunia pada 4 Mei 2025 di Ronald Reagan UCLA Medical Center. 

Bayangkan saja, sahabat—pasien yang sudah bergantung pada mesin cuci darah selama tujuh tahun akhirnya bisa buang air kecil lagi!

Pasien itu kehilangan sebagian besar kandung kemihnya saat operasi kanker lima tahun lalu, dan kedua ginjalnya juga harus diangkat karena kanker. 

“Prosedurnya cukup kompleks, tapi kami berhasil menanam ginjal terlebih dulu, kemudian kandung kemih, lalu menghubungkan keduanya,” ujar Nassiri. 

Proses delapan jam itu berbuah manis: ginjal baru langsung memproduksi urine besar-besaran dan pasien bebas dari dialisis.

Gill menambahkan, “Meskipun kasusnya rumit, semuanya berjalan sesuai rencana dan pasien menunjukkan kemajuan klinis yang memuaskan.” 

Bayangkan kebahagiaan pasien ketika untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun, ia merasakan aliran urin ke kantung kemih baru!
Banyak orang dengan penyakit kandung kemih parah yang biasanya hanya bisa diatasi dengan operasi menggunakan usus sebagai pengganti kandung kemih—yang sering menimbulkan infeksi, masalah pencernaan, dan kerusakan ginjal. 

“Dengan transplantasi kandung kemih, kita bisa menghadirkan ‘reservoir’ yang lebih mirip normal dan menghindari tantangan usus buatan,” jelas Nassiri.

Tentu ada risiko penolakan organ dan efek samping obat imunosupresif jangka panjang. 

“Karena butuh pengobatan imunosupresif, kandidat terbaik saat ini adalah pasien yang sudah punya transplantasi organ lain atau mereka yang menjalani transplantasi ginjal dan kandung kemih bersamaan,” kata Nassiri.

Para dokter ini sudah menyiapkan ratusan percobaan praklinis, termasuk robotik recovery dan transplant pada donor yang masih terhubung ventilator. Kini mereka berharap bisa memperluas uji klinis dan memberi harapan baru bagi pasien dengan kandung kemih terminal.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment