Virus Penyebab Herpes Ditemukan Menyerang Otak, Potensial Picu Penyakit Alzheimer

07 November 2024 14:06
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penemuan ini menjadi langkah awal yang menjanjikan untuk lebih memahami bagaimana infeksi virus yang umum dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan otak dan berpotensi memicu penyakit serius seperti Alzheimer.

Sahabat.com - Virus herpes simplex tipe 1 (HSV-1), yang umumnya menyebabkan herpes bibir, dapat menyebar ke sistem saraf pusat dan memilih area tertentu di otak. Hasil penelitian yang dipublikasikan hari ini di Journal of Virology ini menjadi salah satu yang pertama mengidentifikasi bagaimana virus umum ini dapat menyusup ke otak, serta memberikan pemahaman lebih dalam mengenai kemungkinan kaitannya dengan penyakit neurologis.

"Belakangan ini, virus umum ini telah dikaitkan dengan penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Alzheimer, namun hingga saat ini belum ada jalur yang jelas mengenai bagaimana virus ini dapat menyerang sistem saraf pusat," kata Christy Niemeyer, PhD, asisten profesor neurologi di University of Colorado Anschutz Medical Campus, yang juga menjadi penulis utama dan penulis korespondensi. "Mengetahui bagaimana HSV-1 dapat masuk ke otak dan bagian otak mana yang rentan sangat penting untuk memahami bagaimana virus ini dapat memicu penyakit."

Setelah HSV-1 memasuki otak, para peneliti berusaha menentukan apakah virus tersebut menyebar secara acak atau menuju area-area tertentu. Mereka berhasil memetakan jalur penyebaran virus dalam otak serta area-area yang terinfeksi, termasuk daerah-daerah penting yang mengatur fungsi vital seperti batang otak yang mengendalikan tidur dan gerakan. Para peneliti juga menemukan keberadaan HSV-1 di area otak yang menghasilkan serotonin dan norepinefrin, serta di hipotalamus, pusat penting yang mengontrol nafsu makan, tidur, suasana hati, dan hormon.

"Meski keberadaan HSV-1 tidak menyebabkan ensefalitis penuh di otak, virus ini tetap memengaruhi cara kerja daerah-daerah tersebut," kata Niemeyer.

Niemeyer dan rekan penulis lainnya juga menunjukkan bagaimana HSV-1 berinteraksi dengan sel-sel kekebalan utama di otak, yaitu mikroglia. Mereka menemukan bahwa mikroglia mengalami peradangan saat berinteraksi dengan HSV-1, dan di beberapa daerah otak, mikroglia yang terinflamasi tetap ada meskipun virusnya sudah tidak terdeteksi lagi.

"Mengidentifikasi peran mikroglia memberikan petunjuk penting mengenai dampak infeksi HSV-1 dan bagaimana virus ini dapat memicu penyakit neurologis," ujar Niemeyer. "Sel-sel yang terinflamasi secara terus-menerus dapat menyebabkan peradangan kronis, yang dikenal sebagai pemicu sejumlah penyakit neurologis dan neurodegeneratif. Penelitian ini memberikan wawasan penting dalam memahami bagaimana virus berinteraksi dengan kesehatan otak secara keseluruhan serta kemungkinan terjadinya penyakit neurologis yang meresap."

Penemuan ini menjadi langkah awal yang menjanjikan untuk lebih memahami bagaimana infeksi virus yang umum dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan otak dan berpotensi memicu penyakit serius seperti Alzheimer.
 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment