Sahabat.com - Kanker anus merupakan jenis kanker yang jarang disorot, sebagian karena jumlah kasusnya tergolong rendah.
Data dari American Cancer Society menunjukkan bahwa pada tahun 2024, terdapat sekitar 10.540 kasus baru di Amerika Serikat, dengan 3.360 kasus terjadi pada pria dan 7.180 pada wanita. Secara umum, risiko kanker ini adalah sekitar 1,7 per 100.000 orang.
Minimnya perhatian terhadap kanker anus bukan hanya karena angka kejadiannya yang relatif kecil, tetapi juga karena rasa malu yang kerap dialami oleh penderita. Akibatnya, banyak gejala awal yang terlewatkan begitu saja.
Kanker anus berkembang pada jaringan di sekitar anus, yakni bagian akhir dari sistem pencernaan. Karena letaknya yang sensitif, pembahasan mengenai penyakit ini sering dihindari, meskipun penting untuk dikenali sejak dini.
HPV sebagai Pemicu Utama
Penyebab utama dari kanker anus adalah infeksi virus human papillomavirus (HPV), yang termasuk dalam kelompok infeksi menular seksual.
Penelitian menunjukkan bahwa 9 dari 10 kasus kanker anus berkaitan dengan HPV. Diperkirakan lebih dari 80 persen orang yang aktif secara seksual pernah terpapar virus ini, meskipun tidak semua jenis HPV bersifat berbahaya.
Jenis HPV tertentu, seperti HPV16, memiliki risiko tinggi menyebabkan kanker. Infeksi yang bertahan lama dapat memicu perubahan sel pada anus yang berujung pada kanker. Penting untuk diketahui bahwa kanker anus dapat muncul bahkan tanpa riwayat hubungan seksual melalui anus.
Pencegahan Melalui Vaksin
Vaksin HPV telah terbukti efektif dalam menurunkan risiko kanker yang berkaitan dengan virus ini, termasuk kanker serviks dan anus. Meski dampak langsungnya terhadap penurunan angka kanker belum sepenuhnya terlihat, vaksinasi diharapkan dapat memberikan perlindungan jangka panjang.
Faktor Risiko Lainnya
Selain HPV, beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan terkena kanker anus antara lain:
Usia lanjut
Kebiasaan merokok
Sistem imun yang lemah, seperti pada penderita HIV atau pasien transplantasi organ
Kesadaran akan gejala dan faktor risiko sangat penting agar deteksi dini bisa dilakukan dan pengobatan lebih efektif.
0 Komentar
Temuan Baru: Bermain Catur Bisa Lindungi Otak dari Demensia
Penelitian Harvard Ungkap: Tiga Gelas Alkohol Sehari Bisa Buat Otak Menua 11 Tahun Lebih Cepat
Terobosan Hebat! Ilmuwan Berhasil Ubah Sel Lambung Jadi Penghasil Insulin untuk Atasi Diabetes
Mengejutkan! Makanan Ultra-Proses Ternyata Bisa Ubah Struktur Otak dan Picu Kecanduan Makan
Jangan Sampai Begadang! Inilah Waktu Tidur yang Bisa Cegah Insomnia dan Menjaga Kualitas Tidur
Leave a comment