Sahabat.com - Diperkirakan 46 persen orang dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi di seluruh dunia tidak menyadari jika mereka memiliki kondisi tersebut, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Melansir Anadolu Agency, Kamis (18/5/2023), diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi, dimana dua pertiganya tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Sementara 42 persen orang dewasa dengan hipertensi didiagnosis dan diobati, penyakit ini dapat dikendalikan pada 1 dari 5 orang dewasa (21 persen). Penderita hipertensi mungkin tidak merasakan gejala, sehingga satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan memeriksakan tekanan darahnya.
Kondisi ini bisa menjadi serius jika tidak diobati. Hipertensi, penyebab utama kematian dini di seluruh dunia, biasanya diobati dengan obat murah. Penyakit ini dapat dikurangi dengan makan makanan yang sehat, menurunkan berat badan, aktivitas fisik, dan berhenti merokok.
Hipertensi telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah penderita hipertensi meningkat dua kali lipat menjadi 1,28 miliar antara tahun 1990-2019, sementara 720 juta orang tidak mendapatkan pengobatan yang mereka butuhkan.
Selain itu, kemungkinan hipertensi pada pria adalah 37,6 persen, angka ini sekitar 33 persen pada wanita. Negara Afrika memiliki tingkat hipertensi tertinggi yakni 27 persen, sedangkan Amerika Serikat (AS) memiliki persentase terendah yaitu 18 persen.
0 Komentar
Olahraga Malam atau Pagi, Mana yang Lebih Baik?
Bahaya Konsumsi Gula Secara Berlebih, Dapat Akibatkan Ginjal Rusak
Bahaya Akibat Terlalu Banyak Konsumsi Garam
Masyarakat Bisa Pakai Masker Kain Dengan Filter PM 2.5 Saat Polusi
Kiat Menjalani Pola Hidup Sehat Ala Nana Mirdad
Jalan Kaki Paling Aman Bagi Orang Usai Operasi Jantung
8 Faktor Penyebab Pendarahan Otak yang Perlu Diwaspadai
Gosokkan Bawang Merah ke Belakang Leher dan Rasakan Manfaatnya
Waspada! Virus Oz 'Makan' Korban Pertama di Jepang, Kenali Gejalanya
Makanan & Minuman Penyebab Diabetes
Hati-hati, Bercermin Selama Berjam-jam Bisa Jadi BDD
Leave a comment