3 Cara Mencegah Kanker Kepala dan Leher

22 Januari 2025 14:24
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Kanker orofaring, atau kanker tenggorokan, merupakan jenis kanker kepala dan leher yang dapat dibagi menjadi dua subkelompok yaitu, kanker yang terkait dengan HPV dan kanker yang tidak terkait dengan HPV. Bergantung pada jenis subkelompoknya, keduanya diobati secara berbeda.

Sahabat.com - Kanker tenggorokan merupakan salah satu kanker yang paling cepat berkembang, dan sering dikaitkan dengan human papillomavirus (HPV). 

Kanker orofaring, atau kanker tenggorokan, merupakan jenis kanker kepala dan leher yang dapat dibagi menjadi dua subkelompok yaitu, kanker yang terkait dengan HPV dan kanker yang tidak terkait dengan HPV. Bergantung pada jenis subkelompoknya, keduanya diobati secara berbeda.

Katharine Price, MD, seorang onkolog medis di Mayo Clinic Comprehensive Cancer Center di Rochester, mengatakan ada tiga cara untuk mengurangi risiko dan membantu mencegah kanker kepala dan leher.

Penggunaan tembakau dan alkohol meningkatkan risiko tumor non-HPV, sementara HPV bertanggung jawab atas sekitar 70% kanker kepala dan leher.

"Yang penting adalah mereka memiliki biologi yang berbeda dan jauh lebih mudah diobati, artinya mereka merespons pengobatan dengan lebih baik dan cenderung memiliki tingkat kesembuhan yang lebih tinggi. Kami memperlakukan mereka secara berbeda dari cara kami memperlakukan beberapa kanker non-HPV," kata Dr. Price.

Pembedahan, radiasi, dan kemoterapi merupakan pilihan pengobatan, tetapi Dr. Price mengatakan lebih baik mengurangi risiko infeksi.

"Tiga hal utama, tidak merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan kemudian vaksinasi HPV," katanya. 

"Kita tahu bahwa merokok dan alkohol merupakan faktor risiko besar untuk kanker kepala dan leher jika Anda melakukan keduanya. Hal ini semakin meningkatkan risiko Anda."

Dia juga menganjurkan makan makanan yang sehat.

"Kita benar-benar harus berusaha keras untuk memiliki pola makan yang baik, berusaha meminimalkan konsumsi makanan olahan dan gula olahan," kata Dr. Price.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment