Sahabat.com - Mengunyah es mungkin tampak seperti kebiasaan yang tidak berbahaya, namun kebiasaan ini bisa menandakan masalah kesehatan yang lebih dalam dan menyebabkan kerusakan gigi serius seiring waktu. Simak penjelasan tentang pagofagia, hubungannya dengan anemia defisiensi besi, risiko gigi, dan bagaimana cara mengatasi keinginan mengunyah es yang terus-menerus.
Mengapa Mengunyah Es Berbahaya?
Meskipun kita sering melihat anak-anak mengunyah benda-benda seperti es, tanah, atau kapur, kita biasanya menganggap kebiasaan ini akan berhenti setelah masa kanak-kanak. Namun, lebih dari satu persen orang dewasa ternyata juga masih melakukan kebiasaan ini. Mengunyah es seringkali dikaitkan dengan sensasi "brain freeze" atau rasa dingin yang menyegarkan. Namun, meski tampak tidak berbahaya, kebiasaan ini bisa menjadi petunjuk adanya masalah kesehatan yang mendalam dan berpotensi merusak kesehatan gigi dalam jangka panjang.
Apa Itu Pagofagia?
Pagofagia adalah dorongan yang kuat dan terus-menerus untuk mengunyah es batu, salju, atau serpihan es. Kebiasaan ini seringkali dikaitkan dengan anemia defisiensi besi, karena penelitian menunjukkan bahwa suplemen zat besi dapat mengurangi keinginan untuk mengunyah es. Bahkan, mengunyah es diketahui dapat sementara meningkatkan kewaspadaan dan fokus mental pada individu dengan anemia dengan meningkatkan aliran darah ke otak.
Selain anemia, pagofagia juga dapat terkait dengan:
- Stres dan masalah emosional seperti kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif, atau gangguan perkembangan pada anak-anak.
- Kekurangan gizi, terutama kekurangan zat besi, yang merupakan pemicu umum pagofagia.
- Peradangan gigi, karena mengunyah es dapat meredakan peradangan pada gusi atau lidah, tetapi berdampak buruk pada kesehatan gigi dalam jangka panjang.
Risiko Mengunyah Es
Mengunyah es secara teratur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama pada gigi dan kesejahteraan secara keseluruhan. Berikut beberapa risiko yang perlu diwaspadai:
- Kerusakan Gigi: Mengunyah es dapat melemahkan enamel gigi, meningkatkan risiko gigi berlubang, serta menyebabkan gigi retak atau pecah yang bisa memerlukan perawatan saluran akar. Ini juga bisa merusak kawat gigi, mahkota, atau tambalan.
- Sensitivitas Gigi dan Iritasi Gusi: Kebiasaan mengunyah es yang berkelanjutan dapat menyebabkan sensitivitas pada gigi, membuat gigi lebih rentan terhadap perubahan suhu dan mudah berlubang. Potongan es yang tajam juga bisa melukai gusi, yang berpotensi menyebabkan infeksi atau penurunan kesehatan gusi.
- Petunjuk Kekurangan Gizi dan Masalah Kesehatan Serius: Mengunyah es secara terus-menerus dapat mengalihkan perhatian dari makanan bergizi, meningkatkan risiko kekurangan gizi, terutama pada individu dengan gangguan makan atau anemia. Pagofagia juga dapat terkait dengan gangguan makan, stres, atau masalah kesehatan emosional yang lebih dalam. Ini bisa menjadi tanda perlunya dukungan kesehatan mental atau terapi.
Mengunyah Es Terkait dengan Anemia
Mengunyah benda non-makanan seperti es bisa menjadi tanda kekurangan zat besi pada anemia. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di PubMed menunjukkan bahwa mengunyah es dapat meningkatkan kewaspadaan dan kecepatan pemrosesan mental pada orang yang mengalami anemia.
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengatasi Keinginan Mengunyah Es?
Jika Anda sering merasa ingin mengunyah es, penting untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:
- Identifikasi Masalah yang Mendasari: Anemia mungkin menjadi penyebab utama, oleh karena itu berkonsultasi dengan dokter adalah langkah yang baik sebelum mencoba solusi lainnya.
- Terapi: Terapi kognitif-perilaku atau terapi bicara dapat membantu jika keinginan mengunyah es terkait dengan stres atau masalah emosional.
- Perawatan Gigi: Konsultasikan dengan dokter gigi untuk mencegah atau mengatasi kerusakan pada gigi dan gusi akibat kebiasaan mengunyah es.
Cara Menghentikan Kebiasaan Mengunyah Es
Gantilah es dengan permen karet bebas gula untuk memenuhi keinginan mengunyah tanpa merusak gigi. Atasi kekurangan gizi atau stres emosional dengan bantuan penyedia layanan kesehatan. Selalu periksa keinginan mengunyah es Anda dan segera kunjungi dokter jika kebiasaan ini berlangsung lama. Terkadang, hal-hal yang tampak sepele bisa menjadi pertanda masalah yang lebih besar.
Mengunyah es sesekali tidak akan menyebabkan kerusakan, tetapi kebiasaan mengunyah es yang berkelanjutan dan kompulsif (pagofagia) bisa menjadi tanda masalah kesehatan serius seperti anemia defisiensi besi, stres, atau gangguan makan. Kebiasaan ini juga dapat merusak gigi, gusi, dan rahang, yang bisa menyebabkan komplikasi kesehatan gigi dalam jangka panjang. Penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi penyebab utama kebiasaan ini, baik melalui pengobatan medis, terapi, atau perubahan pola makan untuk mengelola kebiasaan ini dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
0 Komentar
Awas! Plastik Mikro Kini Bersarang di Pembuluh Darah Kita dan Bisa Picu Stroke Diam-Diam!
Tren Viral "Tummy Time" untuk Dewasa, Cuma Rebahan tapi Bikin Postur Membaik dan Sakit Leher Hilang!
AI Ini Bisa "Mencium" Kanker Payudara yang Luput dari Mata Dokter, Hasilnya Mengejutkan!
Tumbuh di Lingkungan Sulit Bisa Bikin Anak Lebih Rentan Depresi, Ini Penjelasan Ahlinya!
Teknik 'Jeffing' yang Bikin Kamu Lari Lebih Jauh Tanpa Tersiksa!
Leave a comment