8 Cara Esensial untuk Mengurangi Risiko Stroke

24 Maret 2025 17:29
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Meskipun sering dianggap sebagai penyakit orang lanjut usia, stroke bisa terjadi pada usia berapa pun, bahkan kini semakin banyak terjadi pada orang dewasa di bawah usia 55 tahun.

Sahabat.com - Stroke merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di Inggris, namun banyak kasus stroke yang sebenarnya dapat dicegah. 

Meskipun sering dianggap sebagai penyakit orang lanjut usia, stroke bisa terjadi pada usia berapa pun, bahkan kini semakin banyak terjadi pada orang dewasa di bawah usia 55 tahun.

Sebagai perawat yang bekerja di unit perawatan neurokrisis, dampak mendalam stroke terhadap penyintas dan pengasuhnya sangat terlihat. 

Setelah berkarir di dunia keperawatan, penulis beralih menjadi peneliti yang fokus pada stroke. 

Pengetahuan masyarakat mengenai faktor risiko stroke masih rendah, sehingga pencegahan stroke menjadi prioritas penting dalam kesehatan masyarakat.

Faktor risiko stroke yang biasa ditemukan pada orang lanjut usia, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas, diabetes, merokok, kurang aktivitas fisik, dan pola makan buruk, kini juga semakin banyak ditemukan pada orang yang lebih muda. 

Selain itu, konsumsi alkohol berlebihan dan penggunaan obat-obatan terlarang seperti amfetamin, kokain, dan heroin turut meningkatkan risiko stroke.

Selain faktor risiko biologis, beberapa faktor sosial juga turut mempengaruhi. 

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan pendapatan dan tingkat pendidikan rendah memiliki risiko lebih tinggi terhadap stroke. 

Kebiasaan hidup tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik, lebih umum ditemukan pada kelompok ini. 

Selain itu, mereka juga lebih jarang mendapatkan perawatan kesehatan berkualitas dibandingkan orang dengan pendapatan lebih tinggi.

Meskipun faktor risiko biologis dan sosial ada, terdapat langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko stroke. 

Berikut adalah delapan cara esensial untuk mengurangi risiko stroke:

Berhenti Merokok

Merokok meningkatkan risiko stroke lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan non-perokok. Merokok merusak dinding pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan mengurangi kadar oksigen dalam darah.

Jaga Tekanan Darah

Hipertensi merusak dinding pembuluh darah, membuatnya lebih rentan pecah atau tersumbat. Pemeriksaan tekanan darah secara rutin sangat penting untuk menghindari risiko stroke.

Perhatikan Kolesterol

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otak, sehingga meningkatkan risiko stroke.

Jaga Gula Darah

Kadar gula darah tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko stroke. Olahraga teratur dan pola makan yang sehat sangat penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Jaga Berat Badan Sehat

Obesitas adalah faktor risiko utama stroke. Berat badan berlebih meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko stroke.

Ikuti Pola Makan Mediterania

Pola makan Mediterania, yang kaya serat dan minyak zaitun, telah terbukti mengurangi risiko stroke. Diet ini juga membantu menjaga berat badan tetap sehat.

Tidur Cukup

Tidur antara 7 hingga 9 jam sehari sangat penting untuk kesehatan tubuh. Kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah, yang dapat berisiko menyebabkan stroke.

Tetap Aktif

Aktivitas fisik yang cukup dapat mengurangi risiko stroke. Disarankan untuk melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang minimal 150 menit per minggu atau 75 menit aktivitas berat.

Meskipun dampak stroke dapat sangat menghancurkan dan mengubah hidup, stroke sebagian besar dapat dicegah. Dengan mengadopsi delapan perubahan gaya hidup sederhana ini, risiko stroke dapat berkurang, serta kesehatan jantung dan otak dapat meningkat.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment