Sahabat.com - Mengelola diabetes selama menopause bisa terasa seperti tantangan berat. Perubahan hormon, seperti penurunan kadar estrogen dan progesteron yang tidak terduga, menambah kompleksitas dalam mengatur kadar gula darah. Tantangan ganda ini sering kali membuat perawatan sehari-hari terasa berat, tetapi ada cara untuk menghadapinya dengan sukses.
Dr. Srinath Aswathiah, Konsultan Diabetologis dan Endokrinologis di Rumah Sakit Gleneagles BGS, Kengeri, Bengaluru. Dr. Aswathiah berbagi tips praktis dalam menangani perubahan hormonal sambil menjaga kontrol diabetes.
Tips Mengelola Diabetes Selama Menopause
"Selama menopause, kadar gula darah dapat menjadi tidak stabil. Perubahan hormon, khususnya penurunan estrogen, dapat meningkatkan resistensi insulin, yang menyebabkan kadar gula darah lebih tinggi," kata Dr. Aswathiah.
Menurut Diabetes UK, fluktuasi kadar hormon dapat memengaruhi kadar gula darah secara signifikan. Selama menopause, hormon seperti estrogen dan progesteron, yang biasanya berfluktuasi secara teratur setiap 28 hari, mulai bervariasi secara lebih tidak terduga. Perubahan ini membuat penyesuaian dosis insulin dan obat lebih sulit, menambah tantangan dalam pengelolaan gula darah.
Tip: Lakukan pemantauan kadar gula darah secara rutin untuk mendeteksi fluktuasi ini lebih awal dan melakukan penyesuaian yang diperlukan pada obat, diet, atau insulin.
Makan Diet Seimbang
Diet yang kaya nutrisi dan seimbang sangat penting untuk mengelola diabetes dan gejala menopause. Fokuslah pada makanan kaya serat seperti gandum utuh, sayuran, dan kacang-kacangan, yang membantu menstabilkan kadar gula darah. Protein dan lemak sehat juga penting untuk kesehatan secara keseluruhan, sementara kalsium dan vitamin D sangat dibutuhkan untuk kesehatan tulang, terutama karena risiko osteoporosis meningkat setelah menopause.
Tip: Batasi konsumsi makanan olahan dan gula rafinasi, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Pilih karbohidrat kompleks, yang melepaskan glukosa secara perlahan, membantu menjaga kestabilan kadar gula darah.
Rutin Berolahraga
"Aktivitas fisik meningkatkan sensitivitas insulin, membantu mengelola kadar gula darah, dan mengurangi risiko komplikasi. Olahraga juga membantu mengatur berat badan, yang mungkin lebih menantang selama menopause karena perubahan metabolisme," tambah Dr. Aswathiah. Olahraga teratur, seperti berjalan kaki atau berenang, dapat mengurangi gejala menopause seperti perubahan suasana hati dan hot flashes.
Tip: Cobalah untuk berolahraga 150 menit per minggu dengan intensitas sedang. Sebelum memulai rutinitas olahraga baru, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan olahraga tersebut aman berdasarkan kondisi kesehatan Anda.
Kelola Stres dan Tidur yang Cukup
Stres dan kurang tidur sering kali diabaikan, padahal keduanya dapat meningkatkan kadar kortisol, yang berpengaruh pada gula darah. Banyak wanita yang mengalami gangguan tidur selama menopause, seperti insomnia dan keringat malam, yang dapat memperburuk gejala diabetes dan menopause. Teknik manajemen stres seperti mindfulness, yoga, atau meditasi dapat membantu mengatur kadar kortisol, sementara tidur yang berkualitas mendukung kontrol glukosa yang lebih baik.
Tip: Usahakan tidur berkualitas selama 7-8 jam per malam dan bangun rutinitas tidur yang menenangkan. Mengurangi stres melalui latihan relaksasi juga dapat membantu menstabilkan kadar gula darah.
Tinjau Penggunaan Obat dengan Dokter
"Perubahan hormonal selama menopause mungkin memerlukan penyesuaian pada regimen pengobatan diabetes. Kebutuhan insulin dan dosis obat oral mungkin berubah karena pergeseran kadar hormon," kata Dr. Aswathiah. Konsultasi rutin dengan dokter sangat penting untuk memastikan rencana pengobatan Anda tetap efektif selama fase ini.
Tip: Diskusikan perubahan gejala atau tren gula darah dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Mereka dapat membantu menyesuaikan pengobatan untuk menjaga kontrol diabetes Anda.
Pastikan Tubuh Terhidrasi
Gejala menopause seperti hot flashes dapat menyebabkan dehidrasi, yang berpengaruh pada kontrol gula darah. Dehidrasi dapat meningkatkan kadar gula darah dan memperburuk risiko komplikasi, jelas Dr. Aswathiah.
Tip: Minumlah air secara teratur sepanjang hari. Hindari minuman manis yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah, dan pertimbangkan teh herbal atau air perasa sebagai alternatif sehat.
Tangani Risiko Kesehatan Lainnya
Wanita dengan diabetes mungkin juga menghadapi peningkatan risiko masalah kesehatan lain selama menopause, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan osteoporosis. Penting untuk memantau kondisi ini melalui pemeriksaan rutin, termasuk cek tekanan darah, kadar kolesterol, dan tes kepadatan tulang.
Tip: Bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk mengembangkan rencana perawatan holistik yang mencakup pengelolaan diabetes dan risiko kesehatan terkait menopause.
Dr. Aswathiah menutup pembicaraan dengan menyatakan, “Mengelola diabetes selama menopause memang menghadirkan tantangan unik, tetapi dengan strategi yang tepat, wanita dapat menjalani transisi ini dengan lebih baik. Dengan memantau kadar gula darah, menjaga diet seimbang, berolahraga secara teratur, mengelola stres, dan bekerja sama dengan profesional kesehatan, wanita dapat mencapai kontrol diabetes yang lebih baik dan mengurangi dampak gejala menopause.”
0 Komentar
Rumput Laut Sebagai Protein Vegan Masa Depan
Pubertas Dini Meningkat Selama Pandemi, Ini Penyebabnya
Penularan Virus Oropouche ke Janin Terbukti
Mikroba Mulut Mencerminkan Kecemasan dan Depresi pada Ibu Hamil
Penggunaan Internet Dapat Meningkatkan Kesejahteraan pada Orang Dewasa Usia 50 Tahun ke Atas
Leave a comment