Sahabat.com - Pembesaran adenoid dan amandel merupakan masalah umum pada anak-anak yang dapat menyebabkan berbagai gejala tidak nyaman, seperti kesulitan bernapas, mendengkur, infeksi telinga yang sering, dan sakit tenggorokan.
Pembesaran adenoid berarti jaringan limfa di saluran pernapasan bagian atas antara hidung dan tenggorokan membengkak. Meskipun kondisi ini dapat mengkhawatirkan orangtua, ada beberapa cara sederhana dan efektif untuk meredakan ketidaknyamanan anak dan mendukung pemulihannya. Dengan mengikuti tips praktis ini, Anda dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan mempercepat penyembuhan.
Dr. Tanushri Mukherjee, Konsultan Neonatologi dan Pediatri di Cloudnine Group of Hospitals, Malad, Mumbai memberikan tips cara mengelola amandel pada anak.
1. Pastikan Anak Terhidrasi dengan Baik
“Hidrasi yang cukup sangat penting untuk meredakan ketidaknyamanan akibat pembesaran adenoid dan amandel,” ujar Dr. Mukherjee. Ajak anak untuk minum banyak cairan agar tenggorokan tetap terjaga kelembapannya dan lendir tidak mengental. Teh herbal hangat, seperti chamomile atau jahe, atau air hangat dengan madu, bisa sangat menenangkan. Hindari minuman yang terlalu panas agar tidak memperburuk iritasi. Berikan air secara teratur sepanjang hari untuk membantu membersihkan lendir dan mengurangi pembengkakan.
2. Cobalah Inhalasi Uap
Inhalasi uap adalah cara efektif untuk meredakan penyumbatan hidung. “Ini membantu melonggarkan lendir dan memudahkan pernapasan anak,” jelas Dr. Mukherjee. Anda bisa membuat uap dengan menyalakan shower panas dan mengajak anak duduk di kamar mandi dengan pintu tertutup. Alternatifnya, gunakan semangkuk air panas dengan handuk di atas kepala anak untuk mengarahkan uap. Pastikan uapnya hangat, tidak terlalu panas, untuk menghindari luka bakar.
3. Gunakan Humidifier
Udara kering dapat memperburuk iritasi tenggorokan. Sebuah studi menunjukkan bahwa paparan udara dingin dan kering dapat meningkatkan rasa sakit dan iritasi tenggorokan, dengan peserta melaporkan ketidaknyamanan yang lebih besar saat kelembapan dan suhu menurun. Dr. Mukherjee merekomendasikan penggunaan humidifier dengan kabut dingin untuk menjaga kelembapan udara. “Humidifier dapat mencegah kekeringan pada tenggorokan, mengurangi dengkuran akibat penyumbatan hidung, dan membantu anak tidur lebih nyenyak,” tambahnya.
4. Dorong Anak untuk Istirahat yang Cukup
Istirahat sangat penting untuk pemulihan. “Ajak anak untuk beristirahat sebanyak mungkin agar tubuh dapat sembuh dan melawan infeksi,” saran Dr. Mukherjee. Pastikan anak memiliki tempat tidur yang nyaman dan hindari kegiatan yang dapat membuatnya lelah.
5. Gunakan Berkumur Air Garam
Untuk anak-anak yang cukup besar untuk berkumur, air garam hangat bisa memberikan bantuan yang menenangkan. “Berkumur dengan air garam membantu mengurangi peradangan dan membunuh bakteri, memberikan bantuan sementara dari sakit tenggorokan,” kata Dr. Mukherjee. Campurkan setengah sendok teh garam dalam secangkir air hangat dan ajak anak berkumur selama sekitar 30 detik beberapa kali sehari.
6. Berikan Diet Sehat
Diet yang kaya nutrisi sangat penting untuk mendukung sistem imun. Dr. Mukherjee menyarankan makanan yang lembut dan mudah ditelan seperti sup, kentang tumbuk, yogurt, dan smoothie. “Hindari makanan yang asam, pedas, atau renyah yang dapat mengiritasi tenggorokan,” nasihatnya. Sertakan banyak buah, sayuran, dan protein tanpa lemak untuk membantu anak pulih lebih cepat.
7. Waspadai Komplikasi
Pada beberapa kasus, pembesaran adenoid atau amandel dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti sleep apnea atau kesulitan menelan. Dr. Mukherjee mengingatkan, “Jika anak sering mengalami infeksi telinga, mendengkur parah, atau gejala yang terus berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter anak. Intervensi medis, seperti pengobatan atau pembedahan, mungkin diperlukan.”
Pembesaran adenoid dan amandel bisa membuat anak merasa tidak nyaman, namun langkah-langkah sederhana ini dapat memberikan kelegaan dan mendukung proses pemulihan. Pastikan anak terhidrasi, pertimbangkan inhalasi uap, gunakan humidifier, dan pastikan mereka cukup beristirahat.
Jika gejala berlanjut atau semakin parah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis. Dr. Mukherjee menambahkan, “Langkah-langkah ini dapat sangat membantu mengurangi gejala anak, namun selalu prioritaskan untuk mencari saran profesional saat diperlukan.”
0 Komentar
Ibu Hamil Harus Diprioritaskan dalam Program Vaksinasi Pandemi
Amankah Sodium Dehidroasetat Sebagai Bahan Pengawet Makanan?
Sleep Apnea Dapat Mengubah Struktur Otak dan Mempercepat Penuaan
Arnold Schwarzenegger Pernah Mengalami Katup Aorta Bikuspid, Seperti Apa Gejala dan Pengobatannya?
Banyak Wanita Mendapat Nilai Rendah dalam Pola Makan Sehat Selama dan Setelah Kehamilan
Fakta Penting Tentang Flu Burung
Leave a comment