Terobosan Baru Obat Gabungan Tingkat Lanjut untuk Kanker Ginjal Beri Harapan Pasien

01 Agustus 2025 16:54
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Studi ini secara khusus menyoroti kanker ginjal jenis clear cell renal cell carcinoma, tipe paling umum dari kanker ginjal.

Sahabat.com - Kabar menggembirakan datang dari dunia medis: kombinasi dua obat untuk kanker ginjal stadium lanjut terbukti memberikan manfaat jangka panjang bahkan setelah lima tahun pengobatan. 

Kombinasi ini melibatkan pembrolizumab (obat imunoterapi) dan axitinib (obat antiangiogenik) yang menunjukkan hasil lebih baik dibandingkan sunitinib, obat tunggal yang selama ini banyak digunakan.

Penelitian ini merupakan bagian dari uji klinis fase 3 bernama KEYNOTE-426 yang diterbitkan di jurnal Nature Medicine. Studi ini secara khusus menyoroti kanker ginjal jenis clear cell renal cell carcinoma, tipe paling umum dari kanker ginjal.

“KEYNOTE-426 adalah uji coba pertama yang menggabungkan imunoterapi PD-1 inhibitor (pembrolizumab) dengan penghambat reseptor VEGF (axitinib) sebagai pengobatan lini pertama kanker ginjal stadium lanjut,” ujar Dr. Brian Rini, ahli onkologi dari Vanderbilt-Ingram Cancer Center yang memimpin studi ini. 

“Kami sekarang memiliki data jangka panjang yang solid yang menunjukkan keefektifan terapi ini.”

Pembrolizumab bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghancurkan sel tumor, sementara axitinib menghambat pertumbuhan pembuluh darah yang memberi makan tumor. Kombinasi ini terbukti mampu memperpanjang harapan hidup dan memperlambat perkembangan penyakit dibandingkan terapi tunggal sunitinib.

Data terbaru menunjukkan bahwa harapan hidup pasien yang menggunakan pembrolizumab dan axitinib mencapai rata-rata 47,2 bulan, dibandingkan 40,8 bulan pada pasien yang hanya menggunakan sunitinib. Selain itu, kombinasi ini juga memperpanjang waktu tanpa perkembangan penyakit dari 11,1 bulan menjadi 15,7 bulan. 

Tingkat respons terhadap pengobatan juga jauh lebih tinggi, yakni 60,6% dibandingkan 39,6%.

“Dulu, pasien kanker ginjal stadium lanjut punya prognosis yang buruk. Sekarang, kita sudah punya pilihan terapi yang secara signifikan meningkatkan peluang hidup mereka,” tambah Dr. Rini, yang juga merupakan Profesor Penelitian Kanker Ingram dan Profesor Kedokteran di Vanderbilt.

Tak hanya soal angka, studi ini juga mengevaluasi biomarker atau penanda biologis yang bisa memprediksi efektivitas pengobatan. Tim peneliti mempelajari ekspresi gen T-cell-inflamed, tanda-tanda angiogenesis, dan ekspresi PD-L1. 

Hasilnya menunjukkan bahwa profil RNA tertentu berpotensi membantu dokter memilih terapi yang paling cocok untuk pasien, meskipun penelitian lanjutan tetap dibutuhkan.

Namun menariknya, Dr. Rini menekankan bahwa kombinasi pembrolizumab dan axitinib tetap menjadi pilihan utama tanpa memandang jenis biomarker yang dimiliki pasien. 

Artinya, terapi ini cukup fleksibel dan bisa diberikan kepada lebih banyak penderita kanker ginjal stadium lanjut.
Kabar baik ini menegaskan bahwa era baru pengobatan kanker dengan pendekatan kombinasi semakin menjanjikan. 

Dengan data jangka panjang yang kuat dan dukungan biomarker, pasien kini punya harapan lebih besar untuk bertahan hidup dan menjalani hidup yang lebih baik.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment