Sahabat.com - Wabah campak kembali menggila di berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat.
Penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin ini justru kembali jadi ancaman besar karena makin banyak orang tua yang menolak vaksin untuk anaknya.
Bayangkan, sepanjang tahun 2025, sudah hampir 1.300 kasus campak tercatat di AS, menyebar di hampir 40 negara bagian. Dan yang bikin sedih, dua anak di Texas meninggal karena wabah ini—yang terbesar sejak tahun 90-an.
Kawasan seperti Gaines County jadi sorotan karena jumlah siswa yang mendapat pengecualian vaksin terus naik dari tahun ke tahun. Dari hanya 4,83% di tahun ajaran 2015–2016, jadi 14,54% di 2024–2025. Gila, kan? Ini jelas membuka jalan bagi penyebaran virus super menular kayak campak, apalagi kalau di komunitas yang rendah cakupan vaksinnya.
Tak cuma Texas, wabah serupa juga muncul di New Mexico, Kansas, California, Ohio, Pennsylvania, Montana, sampai Kentucky. Di balik ini semua, ada fakta mencengangkan: tingkat vaksinasi anak TK di AS turun jadi di bawah 93%, padahal angka aman buat mencegah wabah itu 95%!
Lebih parahnya lagi, jumlah orang tua yang mengajukan pengecualian non-medis untuk vaksin naik jadi 3,3%—tertinggi sepanjang sejarah.
Nggak hanya di Amerika, kondisi serupa juga terjadi di banyak negara lain. Campak meningkat drastis di Afrika, Asia Tenggara, bahkan Eropa.
WHO dan CDC melaporkan ada lebih dari 10,3 juta kasus campak di seluruh dunia pada tahun 2023. Padahal, tahun sebelumnya cuma 10.000-an kasus. Bisa bayangin kan, naiknya kayak apa?
“Ketika perjalanan internasional kembali normal, wabah lokal bisa dengan mudah jadi ancaman global,” tegas Dr. Robert C. Gallo, salah satu pendiri Global Virus Network (GVN) dan tokoh di balik penemuan HIV sebagai penyebab AIDS.
Menurutnya, ini bukan cuma soal campak, tapi juga peringatan keras kalau kita lengah terhadap penyakit-penyakit yang bisa dicegah lewat vaksin.
Yang bikin ngeri, komplikasi campak itu bukan cuma demam dan ruam biasa. Dalam populasi yang nggak divaksin, dari 1.000 anak yang kena campak, bisa ada 1 sampai 3 yang meninggal. Belum lagi risiko penyakit parah lain kayak pneumonia, diare berat, tuli, bahkan radang otak. Ada juga kondisi mematikan bernama SSPE yang bisa muncul bertahun-tahun setelah anak sembuh dari campak.
"Setiap wabah campak adalah kegagalan sistem kesehatan dan hilangnya kepercayaan publik," kata Dr. Scott C. Weaver dari Galveston National Laboratory.
Ia menambahkan, “Kita nggak boleh lengah. Vaksin MMR itu aman, efektif, dan penting banget buat melindungi komunitas, apalagi yang paling rentan.”
GVN sendiri mendesak agar vaksinasi MMR segera diberikan ke semua anak dan orang dewasa yang belum mendapatkannya. Mereka juga minta agar pesan-pesan kesehatan diperkuat, sistem deteksi dan penanganan wabah ditingkatkan, serta lebih fokus pada komunitas yang kurang terlayani atau masih ragu dengan vaksin.
Intinya, ini bukan waktunya lengah. Kita udah pernah lihat dunia bebas dari campak, dan jangan sampai generasi sekarang jadi korban cuma karena lupa pelajaran penting dari masa lalu.
0 Komentar
Terobosan Baru! Pengobatan TBC Super Bandel Kini Bisa Lebih Singkat dan Nggak Bikin Tersiksa
Cara Baru Simpan Jantung untuk Transplantasi: Penemuan Gila Ini Bisa Selamatkan Bayi & Ribuan Nyawa!
Leave a comment