Sahabat.com - Anak terjatuh atau mengalami benturan keras di kepala bisa membuat orang tua panik. Kondisi ini patut diwaspadai karena bisa menyebabkan concussion atau gegar otak ringan, yang termasuk dalam cedera otak traumatik.
Apa Itu Gegar Otak?
Gegar otak adalah cedera otak ringan akibat benturan langsung ke kepala, wajah, atau leher. Meskipun tidak selalu disertai hilangnya kesadaran, gejala bisa muncul seketika atau beberapa jam kemudian, dan umumnya membaik dalam beberapa hari.
Gejala Gegar Otak pada Anak
Orang tua perlu mengenali gejala berikut setelah anak mengalami benturan:
Sakit kepala
Bingung atau tampak linglung
Kesulitan mengingat
Tatapan kosong atau wajah tertegun
Sulit mengikuti instruksi
Bicara lambat atau tidak jelas
Pusing
Gangguan keseimbangan
Muntah
Perubahan emosi seperti mudah marah, tertawa atau menangis tak terkendali
Penyebab Umum Gegar Otak pada Anak
Sebagian besar gegar otak pada anak terjadi saat berolahraga, terutama pada olahraga kontak seperti:
Sepak bola
Hoki es
Bola basket
Rugbi
Gulat
Lacrosse
Diagnosis dan Penanganan
Gegar otak tidak bisa dideteksi melalui tes laboratorium atau pencitraan seperti CT scan. Diagnosis dilakukan oleh dokter atau pelatih medis melalui pemeriksaan fisik dan wawancara gejala.
Untuk penanganan, istirahat total dari aktivitas fisik dan mental sangat dianjurkan. Berikut beberapa langkah penanganan di rumah:
Berikan parasetamol atau ibuprofen untuk sakit kepala
Konsumsi vitamin B kompleks dan magnesium untuk meredakan migrain
Pastikan anak cukup minum dan makan bergizi
Biarkan anak tidur lebih lama dari biasanya
Setelah 24–48 jam istirahat fisik, lanjutkan dengan olahraga ringan secara bertahap
Hindari suara bising dan cahaya terang dari layar gadget
Jaga rutinitas harian senormal mungkin
Kapan Harus ke Dokter?
Segera bawa anak ke dokter jika muncul gejala berikut:
Sakit kepala semakin parah
Muntah berulang
Bicara cadel
Mengantuk berlebihan atau sulit dibangunkan
Salah satu pupil mata tampak lebih besar
Linglung atau gelisah ekstrem
Kejang
Tidak mengenali orang atau tempat
Lama Pemulihan dan Kembali ke Aktivitas
Sebagian besar anak akan pulih dalam waktu 4 hingga 6 minggu. Bila gejala menetap lebih lama, segera konsultasikan ke dokter spesialis saraf atau dokter olahraga.
Anak hanya boleh kembali berolahraga bila sudah bebas gejala, tidak minum obat, dan sudah kembali ke aktivitas sekolah seperti biasa. Proses kembali ke olahraga dilakukan bertahap: mulai dari latihan ringan, latihan khusus olahraga tanpa kontak, latihan penuh, hingga akhirnya pertandingan.
0 Komentar
Jangan Kaget! Campak, Meningitis, dan Demam Kuning Kembali Menghantui Dunia Gara-Gara Ini
Tiga Kebiasaan Ini Bisa Bikin Kamu Cepat Sakit di Usia 30-an, Waspadai Sebelum Terlambat!
Tinggal di Lingkungan Seperti Ini Bisa Bikin Jantung Sahabat Lebih Sehat, Kata Penelitian!
Bukan Hanya Pikiranmu, Sahabat! Ternyata Emosi Kamu Diam-Diam Dikendalikan oleh Sistem Imun
Bikin Otak Tetap Tajam di Usia Tua! Ini 17 Rahasia yang Bisa Sahabat Lakukan dari Sekarang
Jangan Lewatkan! 10 Sayuran Berpati Ini Bisa Bikin Tubuh Lebih Sehat dan Energi Full Seharian!
Terungkap! Plastik Mikro Bisa Bikin Stroke Lebih Parah
Leave a comment