Rahasia Buah dan Sayur Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes & Serangan Jantung Secara Alami!

13 Juni 2025 16:49
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian baru yang dipresentasikan dalam acara NUTRITION 2025 oleh Dr. Fenglei Wang dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menunjukkan bahwa orang yang konsumsi lebih banyak phytosterol punya risiko lebih rendah terkena penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Sahabat.com - Sahabat, siapa sangka kalau makan buah, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian nggak cuma bikin kenyang, tapi juga bisa jadi tameng alami dari penyakit serius seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung? 

Ternyata, semua manfaat itu datang dari satu senyawa ajaib yang namanya phytosterol. Senyawa ini secara alami ada di makanan nabati, dan bentuknya mirip banget sama kolesterol, tapi fungsinya justru sebaliknya—baik banget buat tubuh.

Penelitian baru yang dipresentasikan dalam acara NUTRITION 2025 oleh Dr. Fenglei Wang dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menunjukkan bahwa orang yang konsumsi lebih banyak phytosterol punya risiko lebih rendah terkena penyakit jantung dan diabetes tipe 2. 

"Temuan kami mendukung rekomendasi pola makan berbasis nabati yang sehat dan kaya akan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian," ujar Wang.

Peneliti mengumpulkan data dari lebih dari 200.000 orang dewasa di Amerika Serikat selama hampir 36 tahun. Mayoritas partisipan adalah perempuan yang bekerja di bidang kesehatan. Selama masa studi, lebih dari 20.000 orang mengidap diabetes tipe 2 dan hampir 16.000 mengalami penyakit jantung. 

Nah, dari survei kebiasaan makan, diketahui bahwa mereka yang mengonsumsi phytosterol terbanyak—yang kira-kira makan 4-5 porsi sayuran, 2-3 porsi buah, 2 porsi biji-bijian utuh, dan setengah porsi kacang setiap hari—punya risiko 9% lebih rendah terkena penyakit jantung dan 8% lebih rendah terkena diabetes dibandingkan mereka yang asupan phytosterol-nya paling sedikit.

Efek positif ini paling kuat terlihat pada jenis phytosterol bernama β-sitosterol, tapi sayangnya nggak terlalu kentara pada jenis lain seperti campesterol atau stigmasterol. Selain itu, dalam analisis lanjutan terhadap ribuan sampel darah, phytosterol dan β-sitosterol ternyata punya kaitan erat dengan penanda metabolik yang lebih sehat. Ini berarti tubuh mereka punya tanda-tanda pengendalian gula darah yang lebih baik dan peradangan yang lebih rendah—dua hal penting yang berhubungan langsung dengan diabetes dan penyakit jantung.

Yang menarik, ternyata phytosterol juga berinteraksi dengan mikrobioma usus—kumpulan bakteri baik di perut kita. Dalam sebagian kecil peserta studi, ditemukan spesies mikroba tertentu seperti Faecalibacterium prausnitzii yang punya enzim untuk memecah phytosterol dan mungkin berperan dalam memperbaiki metabolisme tubuh. 

“Kami menemukan bahwa mikrobioma usus bisa punya peran penting dalam efek positif ini,” jelas Wang lagi.

Memang sih, penelitian ini bersifat observasional, artinya belum bisa dipastikan 100% soal sebab-akibat. Tapi, kombinasi data dari biomarker darah, mikrobioma, dan pola makan membuat hasilnya makin kuat dan meyakinkan. 

Jadi, daripada nunggu sakit baru mulai jaga makan, mending sekarang mulai rajin konsumsi makanan nabati, ya sahabat. Ternyata, solusi sehat itu bisa datang dari sepiring sayur dan buah yang segar!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment