Andrew Andika Ditangkap dalam Kasus Narkoba, Ini Dampak Penggunaan Sabu

28 September 2024 16:50
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Menurut penelitian yang dilakukan oleh National Institute on Drug Abuse (NIDA), pencitraan otak pada pengguna sabu jangka panjang menunjukkan perubahan aktivitas pada sistem dopamin.

Sahabat.com - Andrew Andika Ditangkap dalam Kasus Narkoba, Ini Dampak Penggunaan Sabu

Kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan, di mana seorang aktor berinisial AA dikabarkan ditangkap terkait kasus narkoba. Belakangan, pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa aktor tersebut adalah Andrew Andika.

"Iya, benar (Andrew Andika)," ungkap Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M. Syahduddi, Sabtu (29/9/2024).

Andrew ditangkap oleh jajaran Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat pada Kamis (26/9). Saat ini, ia masih menjalani pemeriksaan intensif terkait kasus tersebut.

"Benar, seorang aktor berinisial AA kami amankan terkait penyalahgunaan narkotika," ujar Syahduddi lebih lanjut.

Dalam penangkapan tersebut, polisi juga menyita sabu sebagai barang bukti. Terlepas dari kasus ini, penting untuk memahami dampak buruk sabu pada tubuh manusia.

Sabu, yang juga dikenal sebagai metamfetamin, adalah zat adiktif yang memiliki efek stimulan kuat pada sistem saraf. Obat ini sering disalahgunakan dan menyebabkan ketergantungan pada penggunanya. Orang yang kecanduan cenderung ingin terus meningkatkan dosisnya.

Beberapa efek samping yang umum terjadi akibat penggunaan sabu antara lain:

- Penurunan nafsu makan
- Pernapasan lebih cepat
- Detak jantung meningkat dan tidak teratur
- Tekanan darah tinggi
- Suhu tubuh naik

Dalam kasus yang lebih parah, gejala-gejala lain juga dapat muncul, seperti:

- Penglihatan kabur
- Luka pada wajah
- Mati rasa
- Irama jantung tidak normal, termasuk palpitasi

Penggunaan sabu tidak hanya menyebabkan perubahan fisik, tetapi juga perilaku berbahaya karena hilangnya hambatan. Penggunaan jangka panjang atau overdosis dapat memicu kejang, stroke, serangan jantung, dan dalam kasus ekstrem, bisa berakibat fatal.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh National Institute on Drug Abuse (NIDA), pencitraan otak pada pengguna sabu jangka panjang menunjukkan perubahan aktivitas pada sistem dopamin. Hal ini berdampak pada kemampuan belajar verbal dan keterampilan motorik.

Sabu juga merusak struktur dan fungsi otak, terutama pada area yang berhubungan dengan emosi, memori, dan pengambilan keputusan. Akibatnya, pengguna sabu kronis sering mengalami kesulitan emosional dan kognitif yang signifikan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment