Sahabat.com - Sahabat, sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal PLOS Global Public Health mengungkapkan bahwa angka kematian akibat alkohol di Amerika Serikat meningkat hampir dua kali lipat dalam kurun waktu 25 tahun terakhir.
Puncaknya terjadi pada tahun 2021, tepat di masa pandemi COVID-19, ketika masyarakat mengalami tekanan besar akibat isolasi dan terbatasnya akses perawatan bagi mereka yang mengalami gangguan penggunaan alkohol.
Menurut penelitian yang dipimpin Dr. Tony Wong dari UCLA, sebagian besar kematian disebabkan oleh penyakit hati akibat alkohol dan gangguan mental maupun perilaku terkait alkohol.
“Kenaikan angka kematian akibat alkohol begitu meluas dan memengaruhi seluruh negeri, dengan lonjakan besar selama pandemi COVID-19,” ujar para penulis studi tersebut.
Yang cukup mengejutkan, peningkatan paling besar justru terjadi pada perempuan usia 25-34 tahun, dengan lonjakan 255 persen dari tahun 1999 hingga 2024.
Sementara itu, pada kelompok laki-laki dengan rentang usia sama, kenaikan mencapai 188 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kesenjangan angka kematian antara pria dan wanita mulai menyempit.
“Meskipun laki-laki masih meninggal pada tingkat yang lebih tinggi, kesenjangan gender semakin mengecil. Pada kelompok usia 25-34 tahun, rasio kematian pria dan wanita turun dari tiga banding satu pada 1999 menjadi dua banding satu pada 2024,” jelas Maria R. D'Orsogna dari California State University di Northridge.
Populasi American Indian/Alaska Native (AIAN) tercatat sebagai kelompok yang paling terdampak. Tingkat kematian akibat alkohol pada laki-laki AIAN tiga kali lebih tinggi dibandingkan pria kulit putih, sementara perempuan AIAN empat kali lebih tinggi dibandingkan perempuan kulit putih.
Walau angka kematian menurun setelah puncak 2021, rata-rata tingkat kematian akibat alkohol di seluruh wilayah AS masih tercatat 25 persen lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi.
Para peneliti menegaskan pentingnya kebijakan yang lebih terarah untuk mengurangi konsumsi alkohol berlebihan dan meningkatkan akses terhadap pengobatan, terutama bagi kelompok usia muda dan komunitas yang paling rentan.
0 Komentar
Empat Kebiasaan di Dapur yang Diam-Diam Bisa Bikin Kamu Sakit
Waspada! Penyakit Gusi Ternyata Bisa Diam-Diam Merusak Otak
Kim Kardashian Ungkap Punya Aneurisma Otak, Dokter Jelaskan Hubungannya dengan Stres!
Waspada! Virus Umum Seperti Flu dan COVID-19 Bisa Naikkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Buah Gurun yang Hampir Tak Dikenal Ini Diduga Bisa Jadi Kunci Alami Menyembuhkan Diabetes
Penelitian Baru: Antibiotik 24 Jam Setelah Melahirkan Bisa Cegah Luka Jahitan Lebih Parah!
Jangan Pernah Kencing di Luka Sengatan Ubur-Ubur! Ini Cara yang Benar Menurut Dokter
Leave a comment