Apakah Anda Ingin Anak Anda Sukses? Ajarkan 7 Keterampilan Ini!

04 Juli 2024 11:11
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang paling sukses adalah mereka yang percaya diri dengan usaha dan kemampuannya. (iStock)

Sahabat.com - Psikolog anak Michele Borba mengajarkan cara membantu anak-anak mengembangkan kekuatan dan ketahanan mental, menjadi kompetitif dalam kehidupan sosial mereka, dan menjadi percaya diri. 

Borba mengatakan setidaknya ada tujuh keterampilan yang perlu diajarkan kepada anak.

1. Percaya Diri

Menurut Borba, kebanyakan orang tua menyamakan harga diri dengan rasa percaya diri. Itu sebabnya banyak orang memberi tahu anak mereka, "Kamu istimewa" dan "Kamu bisa menjadi apa saja".

Faktanya, hanya ada sedikit bukti bahwa harga diri meningkatkan keberhasilan atau kesejahteraan akademis anak-anak.

Penelitian menunjukkan bahwa anak yang paling sukses adalah mereka yang percaya diri dengan usaha dan kemampuannya.

Rasa percaya diri biasanya tumbuh pada anak yang mampu melakukan sesuatu dengan baik, mengatasi hambatan, mencari solusi, dan tegas pada diri sendiri.

Borba bilang kalau dia terlalu ikut campur dalam urusan anak-anaknya, apalagi mengerjakan pekerjaan rumah anaknya, dia hanya akan berpikir, "Mereka (orang tua) tidak percaya saya bisa melakukan itu.''

2. Empati

Ada tiga jenis empati. Empati emosional, atau berbagi emosi dengan orang lain dan merasakan emosi itu, empati perilaku, atau memotivasi seseorang untuk mengambil tindakan, dan empati kognitif, atau memahami apa yang dipikirkan dan berempati seseorang. 

Ada banyak cara untuk mengembangkan empati pada anak.

Perkenalkan jenis emosi seperti kebahagiaan, kemarahan, kemarahan, dan kesedihan.

Mendorong anak untuk mengenali dan mengekspresikan emosi yang dialaminya.

Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan perasaannya dengan memberikan contoh emosi yang baik.

Dorong anak untuk membicarakan perasaan orang lain dengan bertanya, misalnya, “Menurutmu, bagaimana perasaan orang ini?” Pernahkah kamu merasa seperti ini?''

3. Pengendalian Diri

Kunci kesuksesan anak adalah mempunyai kemampuan mengendalikan perhatian, emosi, pikiran, tindakan, dan keinginannya.

Borba mengatakan salah satu cara untuk mengajar anak-anak mengendalikan diri adalah dengan memberi mereka tanda-tanda.

Contoh isyarat yang dapat digunakan orang tua antara lain:

"Hitunglah sampai 10 jika anak marah sebelum menjawab"

"Jika ragu, berhentilah dulu. Lalu pikirkan dan tenangkan diri.''

"Aku tidak ingin mendengar pendapat orang lain. Jangan berkata begitu.'' 

4. Integritas

Integritas terdiri dari keyakinan, kemampuan, sikap, dan keterampilan, dapat membantu anak mengetahui dan berbuat baik.

Agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang sukses, sangat penting bagi orang tua untuk memberikan ruang kepada anak untuk mengembangkan jati dirinya.

Salah satu cara memperkuat integritas anak Anda adalah dengan mengakui dan memuji perilakunya sehingga mereka tahu Anda menghargainya.

5. Rasa Ingin Tahu

Rasa ingin tahu mewakili keinginan anak untuk mengeksplorasi peristiwa baru yang menantang.

Borba mengatakan orang tua dapat menggunakan benda-benda sederhana seperti cat, benang, kertas bahkan stik es krim untuk memunculkan rasa ingin tahu anak.

Kemudian biarkan anak Anda menjelajahi benda-benda tersebut.

Orang tua tidak hanya menggunakan benda saja, tetapi juga dengan mengajukan pertanyaan seperti, “Coba kita lihat apa yang terjadi!”, “Bagaimana menurutmu?”, “Wah, bagaimana kamu tahu itu?”.

6. Daya Tahan

Daya tahan membantu anak bertahan dalam situasi sulit.

Salah satu cara untuk mendorong kesabaran pada anak adalah dengan membantu mereka mengenali kesalahan dan mendorong mereka untuk membagi tugas menjadi beberapa bagian untuk mempermudah pekerjaan.

Dengan cara ini, anak tetap termotivasi untuk bekerja keras dan menyelesaikan apa yang telah dimulainya, meski banyak kendala.

7. Optimisme

“Anak-anak yang optimis percaya bahwa kesulitan dan hambatan bersifat sementara dan dapat diatasi, dan mereka lebih berpeluang menjadi karakter sukses,” kata Borba.

Menurutnya, orang tua harus memiliki sifat optimis terlebih dahulu sebelum mengajarkannya kepada anaknya. Itu karena anak menerima optimisme orangtuanya.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment