Apakah Cokelat Baik untuk Kesehatan Jantung Anda?

11 Februari 2025 15:09
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Manfaat kesehatan jantung hanya berlaku untuk cokelat hitam atau ekstrak kakao, bukan cokelat susu atau putih. Namun, para ahli mengatakan tidak ada yang salah dengan menikmati cokelat dalam jumlah moderat.

Sahabat.com - Meskipun beberapa studi menyarankan bahwa mengonsumsi cokelat dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung, hasil penelitian ini sebagian besar tidak dapat disimpulkan dengan pasti.

Manfaat kesehatan jantung hanya berlaku untuk cokelat hitam atau ekstrak kakao, bukan cokelat susu atau putih.
Namun, para ahli mengatakan tidak ada yang salah dengan menikmati cokelat dalam jumlah moderat.

Selama ratusan tahun, cokelat telah dipercaya dapat meningkatkan kesehatan jantung. Pada abad ke-15, suku Aztec di Amerika Tengah mengonsumsi kakao dalam bentuk minuman yang diyakini dapat mengobati berbagai penyakit, termasuk angina, yaitu jenis nyeri dada yang disebabkan oleh penurunan aliran darah ke jantung.

Kini, penelitian ilmiah telah dilakukan untuk memahami efek cokelat terhadap kesehatan jantung. Meskipun beberapa studi menunjukkan bahwa jenis cokelat tertentu dapat memberikan manfaat bagi jantung, hasilnya juga disertai dengan catatan kecil atau temuan yang bertentangan.

Fokus pada Kakao
Bahan utama dalam cokelat adalah biji dari pohon kakao. Biji ini yang sering disebut juga biji kakao kaya akan senyawa tanaman yang dikenal sebagai flavanol, jenis polifenol yang dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan diabetes.

Itulah mengapa sebagian besar penelitian tentang efek cokelat terhadap kesehatan jantung difokuskan pada ekstrak kakao atau cokelat hitam dengan kandungan kakao minimal 70%, yang mengandung lebih banyak flavanol dibandingkan cokelat susu atau putih. Beberapa hasil penelitian menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Dalam studi yang sering dijadikan acuan, yaitu Cocoa Supplement and Multivitamin Outcomes Study (COSMOS), para peneliti mengamati kelompok yang terdiri dari lebih dari 10.000 orang yang mengonsumsi 500 miligram flavanol kakao selama 3,6 tahun, dibandingkan dengan kelompok yang menerima plasebo. 

Uji coba ini acak dan double-blind, yang berarti kelompok tidak tahu kapsul mana yang mereka konsumsi.
Hasilnya, kelompok yang mengonsumsi suplemen flavanol kakao mengalami penurunan 27% dalam angka kematian akibat penyakit jantung—meskipun mereka juga mencatat bahwa hubungan ini perlu penjelajahan lebih lanjut.

Studi lain yang dilakukan pada Januari 2024 menyarankan bahwa bagi orang dengan keturunan Eropa, cokelat hitam dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan tromboemboli vena, suatu kondisi yang terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah.

Analisis penelitian pada Juni juga menyimpulkan bahwa mengonsumsi cokelat hitam pekat—atau mengonsumsi kapsul kakao—dapat menurunkan tekanan darah (serta kolesterol dan kadar gula darah puasa) jika dilakukan selama lebih dari sebulan.

Namun, tidak semua temuan penelitian memberikan hasil positif. Misalnya, dalam penelitian COSMOS, ditemukan bahwa ekstrak kakao tidak secara signifikan mengurangi risiko serangan jantung dan stroke. 

Selain itu, studi Januari juga mengungkapkan bahwa cokelat tidak mengurangi kemungkinan 10 masalah kardiovaskular lainnya, termasuk stroke, gagal jantung, penyakit jantung koroner, dan fibrilasi atrium.

Lantas, di mana posisi konsumen dalam hal ini? Tidak ada cukup bukti yang konklusif untuk mengetahui dengan pasti bagaimana produk-produk ini mempengaruhi kesehatan jantung, kata Samantha Coogan, seorang profesor ilmu gizi dan direktur Program Didaktik di Nutrisi dan Dietetik Universitas Nevada, Las Vegas.

Efek cokelat dapat bervariasi dari orang ke orang. Ada "anomali, variasi genetik, dan/atau faktor gaya hidup yang mungkin berperan," tambah Coogan.

Bagaimana dengan Jenis Cokelat Lainnya?

Sementara ada beberapa penelitian yang melihat hubungan antara kesehatan jantung dan suplemen kakao atau cokelat hitam sangat pekat, efek dari jenis cokelat lainnya kurang banyak diteliti.

Namun, sangat kecil kemungkinan bahwa permen cokelat standar Anda dapat memberi manfaat bagi jantung, kata Michelle Routhenstein, seorang ahli gizi di bidang kardiologi pencegahan di Entirely Nourished, sebuah praktik konsultasi dan konseling gizi virtual.

Cokelat putih tidak mengandung biji kakao, dan Routhenstein menjelaskan bahwa biji kakao yang digunakan dalam produk cokelat hitam dan susu umumnya mengalami proses yang dapat mengurangi kandungan flavanol secara signifikan. Sebagai contoh, sebuah studi menemukan bahwa fermentasi atau pemanggangan saat proses pembuatan dapat mengurangi jumlah flavanol dalam kakao lebih dari sepuluh kali lipat.

“Sebagai akibatnya, permen cokelat olahan tidak biasanya memberikan manfaat kesehatan jantung yang sama seperti kakao dalam bentuknya yang belum diproses,” jelas Routhenstein.

Selain itu, permen cokelat—baik itu hitam, susu, atau putih—mengandung gula, lemak, dan kalori, yang semuanya dapat memengaruhi jantung secara negatif jika dikonsumsi berlebihan.

“Konsumsi cokelat berlebihan, terutama yang mengandung gula tambahan dan lemak tinggi, seperti banyak permen cokelat yang tersedia di pasaran, dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dan masalah kesehatan lainnya,” kata Routhenstein.

Nikmati Cokelat dalam Moderasi

Ingatlah bahwa cokelat hitam bukanlah "obat mujarab," kata Coogan, tetapi juga tidak dijamin "memberikan manfaat bagi sistem kardiovaskular."
Namun demikian, tidak ada salahnya menikmati cokelat—selama dikonsumsi dalam jumlah moderat dan disertai dengan pola makan seimbang yang kaya buah, sayuran, dan bahan makanan sehat lainnya, kata Majid Basit, MD, seorang kardiolog di Memorial Hermann Medical Group, kepada Health. 

"Kesehatan jantung dicapai dengan makanan sehat, olahraga yang intens, dan tidur yang cukup," tambahnya.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment