Apakah Pil KB Anda Menyebabkan Perubahan Mood? Ini yang Perlu Anda Ketahui

17 Januari 2025 15:09
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Menurut National Institute of Health, pil KB mengandung hormon sintetis seperti estrogen dan progestin. Hormon-hormon ini mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks untuk memblokir sperma, dan menipiskan lapisan rahim untuk mencegah penanaman embrio.

Sahabat.com - Apakah Anda merasa lebih mudah marah, cemas, atau emosional sejak mengonsumsi pil KB? Anda tidak sendirian. 

Meskipun pil KB merupakan metode yang dapat diandalkan untuk mencegah kehamilan dan mengatur siklus menstruasi, beberapa orang melaporkan dampak emosional, seperti perubahan mood yang mendalam. Dalam satu momen, Anda merasa baik-baik saja, namun di lain waktu, gangguan kecil dapat membuat Anda merasa tersinggung. Atau mungkin Anda merasa ada perasaan sedih yang lebih lama dari biasanya. Apakah pil KB Anda penyebabnya?

Dr. Neha Khandelwal, Direktur Departemen Obstetri dan Ginekologi di Cloudnine Group of Hospitals, New Delhi menjelaskan, "Pil KB dirancang untuk menyeimbangkan hormon reproduksi, namun hormon-hormon ini juga berinteraksi dengan kimiawi otak, yang kadang dapat memengaruhi kestabilan emosional."

Berikut ini yang perlu Anda ketahui tentang pil KB dan dampaknya terhadap mood Anda.

Cara Kerja Pil KB

Menurut National Institute of Health, pil KB mengandung hormon sintetis seperti estrogen dan progestin. Hormon-hormon ini mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks untuk memblokir sperma, dan menipiskan lapisan rahim untuk mencegah penanaman embrio.

Meskipun tindakan ini efektif untuk mencegah kehamilan, hormon-hormon tersebut juga memengaruhi neurotransmiter di otak, seperti serotonin, yang berperan dalam mengatur mood. "Hormon seperti estrogen dapat meningkatkan perasaan bahagia, namun fluktuasi atau ketidakseimbangan yang disebabkan oleh hormon sintetis mungkin dapat memberikan dampak sebaliknya," tambah Dr. Khandelwal.

Kaitan antara Hormon dan Emosi

Hormon sangat berhubungan dengan kesejahteraan emosional. Estrogen seringkali mendorong perasaan bahagia, sementara penurunan atau perubahan mendadak dalam kadar hormon ini dapat menyebabkan perubahan mood. Progestin, yang merupakan salinan sintetis dari progesteron, diketahui memiliki efek menenangkan. Pada beberapa orang, progestin dapat meningkatkan rasa mudah marah, cemas, atau depresi.“Tidak semua orang mengalami perubahan mood,” kata Dr. Khandelwal. “Namun, mereka yang memiliki riwayat kondisi kesehatan mental mungkin lebih sensitif terhadap perubahan hormon ini.”

Tanda-Tanda Pil KB Anda Mempengaruhi Mood

Perubahan mood yang terkait dengan pil KB dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti:

- Iritabilitas: Mudah marah atau frustrasi.
- Depresi: Perasaan sedih yang menetap atau rasa putus asa, terutama pada individu yang rentan terhadap episode depresi.
- Kecemasan: Perasaan cemas atau tegang yang berlebihan.
- Ketidakstabilan Emosional: Perubahan mood yang cepat, seperti perasaan bahagia yang tiba-tiba berubah menjadi kesedihan dalam waktu singkat.

Bagi banyak orang, gejala ini mereda seiring tubuh beradaptasi dengan obat. Namun, bagi sebagian orang, gejala ini bisa bertahan dan memerlukan intervensi.

Mengelola Perubahan Mood

Jika Anda merasa pil KB Anda memengaruhi mood, coba pertimbangkan beberapa strategi berikut:

1. Berikan Waktu untuk Penyesuaian
   
Perubahan hormon membutuhkan waktu untuk stabil. Jika Anda baru saja mulai mengonsumsi pil baru, beri tubuh Anda beberapa bulan untuk beradaptasi.

2. Cari Pil Alternatif
   
Dr. Khandelwal menyarankan, "Jika pil tertentu menyebabkan perubahan mood, mencoba pil lain dengan komposisi hormon atau dosis yang berbeda bisa membantu. Pil dengan progestin saja atau dosis estrogen rendah kadang-kadang dapat mengurangi efek ini."

3. Opsi Non-Hormonal
   
Jika metode hormonal terus mengganggu kesejahteraan emosional Anda, alternatif non-hormonal seperti IUD tembaga bisa lebih cocok.

4. Terapkan Gaya Hidup Sehat

Olahraga teratur, diet seimbang, dan teknik manajemen stres seperti yoga atau meditasi dapat mendukung kestabilan emosional.

5. Konsultasikan dengan Spesialis
   
"Jika perubahan mood sangat parah atau mengganggu kehidupan sehari-hari, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan," saran Dr. Khandelwal. "Bersama, Anda dapat menentukan langkah terbaik, apakah itu mengganti pil atau mencoba metode kontrasepsi lain."

Kapan Harus Mencari Bantuan

Perubahan mood seringkali dapat dikelola, tetapi penting untuk mengenali kapan perubahan tersebut memerlukan perhatian medis. Dr. Khandelwal menjelaskan, "Jika perubahan emosional berkembang menjadi kecemasan berat, depresi, atau pikiran untuk melukai diri sendiri, segera cari bantuan. Pil KB hormonal terkadang dapat memperburuk masalah kesehatan mental yang mendasarinya."

Meskipun pil KB tetap menjadi pilihan yang aman dan efektif bagi banyak orang, penting untuk memahami potensi efek sampingnya, termasuk perubahan mood. Dengan waktu, penyesuaian gaya hidup, atau mengganti kontrasepsi, kebanyakan orang dapat menemukan metode yang sesuai dengan kesehatan fisik dan mental mereka.

Dr. Khandelwal menekankan, "Komunikasi terbuka dengan dokter sangat penting. Jangan ragu untuk mengungkapkan kekhawatiran Anda atau mencoba alternatif. Selalu ada solusi yang dapat bekerja untuk kebutuhan unik Anda."

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment