Sahabat.com - Peneliti dari Universitas Barcelona (UB) dan Universitat Autònoma de Barcelona (UAB) menemukan bahwa babi hutan di wilayah metropolitan Barcelona dapat menjadi sumber penularan hepatitis E pada manusia. Studi ini menunjukkan adanya kesamaan molekuler antara virus hepatitis E pada babi hutan dan manusia di kawasan tersebut.
Peningkatan populasi babi hutan di area urban Barcelona dalam beberapa dekade terakhir, disebabkan oleh hilangnya habitat alami, membuat mereka menjadi reservoir utama virus hepatitis E. Peneliti menganalisis feses 312 babi hutan dan menemukan tujuh sampel positif virus, yang memiliki kesamaan genetik dengan strain virus pada manusia di daerah tersebut.
Peneliti memperingatkan bahwa meskipun banyak kasus hepatitis E pada manusia tergolong ringan, infeksi ini dapat berbahaya, terutama bagi wanita hamil. Untuk mencegah penularan, peneliti menyarankan agar masyarakat menghindari kontak dengan babi hutan dan tidak mengonsumsi daging mereka yang mentah atau setengah matang. Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan, terutama bagi pemilik hewan peliharaan yang sering terpapar feses babi hutan.
Studi ini juga mengingatkan perlunya pemantauan jangka panjang terhadap kesehatan populasi babi hutan, mengingat perubahan iklim dan aktivitas manusia yang memengaruhi ekosistem.
0 Komentar
Brokoli vs Kembang Kol: Mana yang Lebih Sehat dan Bikin Langsing? Jawabannya Bikin Kaget
Liburan Bisa Picu Serangan Jantung? Waspada Holiday Heart Syndrome Saat Natal dan Tahun Baru
Makan Keju Berlemak Bisa Jaga Otak? Studi Ini Bikin Penasaran
Batuk Rejan Bikin Panik, Bayi Terancam Saat Vaksinasi Menurun
Wabah Campak AS Makin Gila, Liburan Terancam Karantina Massal!
Leave a comment