Sahabat.com - Kekurangan gizi saat kehamilan dapat memberikan efek serius pada kesehatan anak di masa mendatang.
Dokter spesialis gizi klinik dari Bamed Alam Sutera, dr. Karina Marcella, Sp.GK, mengungkapkan berbagai potensi risiko yang harus diwaspadai.
“Ketika kebutuhan nutrisi ibu tidak tercukupi dengan baik, dampaknya bisa sangat signifikan. Beberapa di antaranya adalah anemia, defisiensi vitamin D, hingga berat badan bayi yang rendah saat lahir,” ujar dr. Karina melalui kanal YouTube Bamed Health Care.
Masalah gizi pada ibu hamil tidak hanya berpengaruh pada kondisi saat persalinan, tetapi juga berdampak jangka panjang pada kesehatan anak.
Kekurangan zat besi, misalnya, berpotensi menyebabkan anemia pada anak. Sementara itu, kekurangan vitamin D dapat mengganggu proses pertumbuhan anak.
Selain itu, obesitas pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko tertentu. Anak dari ibu yang mengalami obesitas selama kehamilan cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami obesitas dan diabetes melitus di masa depan.
“Ibu dengan berat badan berlebih juga lebih rentan terhadap diabetes gestasional yang dapat memengaruhi proses persalinan,” jelas dr. Karina.
Untuk mengurangi risiko-risiko tersebut, penting bagi ibu hamil mendapatkan edukasi tentang nutrisi yang sesuai. Layanan konsultasi nutrisi kini tersedia di beberapa lokasi Bamed, termasuk Alam Sutera, Tebet, dan Bintaro.
“Pemantauan rutin bersama dokter kandungan dan ahli gizi sangat diperlukan. Hal ini tidak hanya tentang pola makan, tetapi juga melibatkan pemantauan berat badan ibu serta perkembangan janin,” tambah dr. Karina.
0 Komentar
Roti Bisa Jadi Makanan Ultra Olahan yang Licik: Berikut Cara Memilih yang Paling Sehat
Orang dengan ADHD Berisiko Meninggal Lebih Cepat
Kesalahan yang Mungkin Anda Lakukan dalam Mengonsumsi Sayuran Beku dan Cara Menghindarinya
Studi WHO: Ponsel Tidak Berhubungan dengan Kanker
Leave a comment