Bahaya Mikroplastik di Udara: Ancaman Kesehatan Serius

27 Desember 2024 10:40
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dengan bukti yang terus bertambah, tindakan pencegahan dan regulasi yang tegas menjadi kunci untuk melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman mikroplastik.

Sahabat.com - Mikroplastik yang berasal dari ban kendaraan dan sampah terbukti mencemari udara serta berpotensi memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker, gangguan paru-paru, dan kemandulan. 

Dalam sebuah tinjauan komprehensif, para peneliti dari University of California, San Francisco (UCSF) menyerukan langkah konkret untuk mengurangi paparan terhadap partikel ini.

Hasil analisis terhadap sekitar 3.000 penelitian mengungkapkan bahwa partikel mikroplastik di udara dapat menyebabkan ketidaksuburan pada pria maupun wanita. 

Mikroplastik ini dilepaskan ke atmosfer melalui proses degradasi sampah plastik dan gesekan antara ban kendaraan serta permukaan jalan. 

Polusi yang dihasilkan bukan hanya mencemari lingkungan tetapi juga berpotensi memengaruhi kesehatan pernapasan dan sistem reproduksi manusia.

Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat menyebabkan peradangan paru-paru kronis, yang selanjutnya meningkatkan risiko kanker paru-paru. 

Selain itu, partikel ini juga dikaitkan dengan kanker usus besar serta gangguan fungsi paru-paru. 

“Mikroplastik adalah bentuk polusi udara partikel yang diketahui berbahaya bagi kesehatan,” ujar Dr. Tracey J. Woodruff, seorang profesor kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di UCSF. Woodruff, yang memimpin Program Kesehatan Reproduksi dan Lingkungan (PRHE), juga merupakan penulis senior studi ini yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Science & Technology.

Mikroplastik, dengan ukuran kurang dari 5 milimeter – lebih kecil dari sebutir beras – telah menyebar luas di lingkungan. 

Setiap tahun, sekitar 460 juta metrik ton plastik diproduksi secara global, dan angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 1,1 miliar metrik ton pada tahun 2050. 

Sumber utama mikroplastik di udara adalah aktivitas berkendara, di mana gesekan ban dan jalan menghasilkan serpihan plastik yang terbang ke atmosfer.

Penelitian ini merupakan tinjauan sistematis pertama mengenai mikroplastik yang menggunakan metode baku yang disetujui oleh National Academy of Sciences. 

Walaupun sebagian besar penelitian dilakukan pada hewan, para ilmuwan percaya bahwa temuan ini relevan untuk manusia karena mekanisme paparan yang serupa.

Studi ini juga merupakan kelanjutan dari laporan yang disusun oleh para peneliti UCSF bekerja sama dengan California State Policy Evidence Consortium (CalSPEC). 

Konsorsium ini mengintegrasikan para ahli dari berbagai universitas di California untuk menyediakan data ilmiah bagi pembuat kebijakan di Badan Legislatif Negara Bagian California.

“Kami mengimbau badan regulasi dan pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan bukti yang semakin kuat tentang bahaya mikroplastik terhadap kesehatan, termasuk kanker paru-paru dan usus besar,” kata Dr. Nicholas Chartres, penulis utama studi tersebut. 

Chartres, yang saat ini bekerja di University of Sydney, berharap tindakan segera diambil untuk mencegah paparan lebih lanjut terhadap mikroplastik.

Dengan bukti yang terus bertambah, tindakan pencegahan dan regulasi yang tegas menjadi kunci untuk melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman mikroplastik.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment