Bakteri Tersembunyi di Dalam Tumor Ternyata Bisa Bantu Lawan Kanker

08 Oktober 2025 11:42
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Selama ini kita tahu bakteri hidup di kulit dan usus, tapi siapa sangka, ternyata tumor juga punya komunitas bakteri sendiri. Para ilmuwan mulai memahami bahwa mikroba yang hidup di dalam tumor bisa memengaruhi pertumbuhan sel kanker dan cara tubuh merespons pengobatan.

Sahabat.com - Sahabat, kabar mengejutkan datang dari dunia sains! Peneliti internasional menemukan bahwa ada bakteri yang hidup di dalam tumor dan ternyata justru bisa membantu melawan kanker. 

Penelitian dari Medical Research Council (MRC) Laboratory of Medical Sciences, Imperial College London, dan University of Cologne ini mengungkap bahwa bakteri tersebut menghasilkan molekul ajaib bernama 2-methylisocitrate (2-MiCit) yang mampu memperkuat efek kemoterapi dan memperlambat perkembangan kanker.

Selama ini kita tahu bakteri hidup di kulit dan usus, tapi siapa sangka, ternyata tumor juga punya komunitas bakteri sendiri. Para ilmuwan mulai memahami bahwa mikroba yang hidup di dalam tumor bisa memengaruhi pertumbuhan sel kanker dan cara tubuh merespons pengobatan.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Cell Systems ini menjadi terobosan besar dalam dunia medis. Para ilmuwan menemukan bahwa 2-MiCit yang dihasilkan oleh bakteri E. coli mampu membuat sel kanker kolorektal lebih mudah dihancurkan oleh obat kemoterapi 5-fluorouracil (5-FU). 

Dalam uji coba menggunakan cacing, lalat, dan sel kanker manusia, molekul ini terbukti mampu merusak DNA sel kanker dan mengacaukan metabolisme mereka, membuat pengobatan jauh lebih efektif.

Profesor Filipe Cabreiro, pemimpin penelitian ini, menjelaskan, “Kami sudah tahu bahwa bakteri bisa hidup di dalam tumor, tapi sekarang kami mulai memahami percakapan kimia antara bakteri dan sel kanker. Molekul dari bakteri ini bisa jadi rekan kuat kemoterapi, membuat sel kanker jauh lebih rentan terhadap obat.”

Lebih menarik lagi, para peneliti menemukan bahwa 2-MiCit bekerja dengan menonaktifkan enzim penting di mitokondria—bagian sel yang memproduksi energi. Hasilnya, sel kanker mengalami kerusakan DNA parah dan melemah secara signifikan. Kombinasi 2-MiCit dengan 5-FU terbukti jauh lebih efektif dibandingkan keduanya bekerja sendiri-sendiri.

Menurut Dr. Daniel Martinez-Martinez, peneliti utama dari LMS, “Sungguh luar biasa bahwa satu molekul kecil dari mikroba bisa memiliki dampak sebesar ini terhadap perkembangan kanker. Ini menunjukkan betapa kompleksnya tubuh manusia jika dilihat secara menyeluruh.”

Para ilmuwan juga berhasil menciptakan versi sintetis dari 2-MiCit yang bahkan lebih kuat dalam membunuh sel kanker. Hasil ini membuka peluang besar untuk menciptakan obat kanker baru yang berasal dari produk alami mikroba tubuh manusia.

Profesor Cabreiro menambahkan, “Dengan memanfaatkan molekul alami dari mikroba, kami bisa merancang versi yang lebih kuat — memperbaiki apa yang sudah diciptakan oleh alam.”

Temuan ini menegaskan pentingnya peran mikroba dalam pengobatan kanker modern dan membuka jalan bagi pendekatan pengobatan yang lebih personal, tidak hanya berdasarkan kondisi pasien, tetapi juga memperhitungkan komunitas mikroba di dalam tubuh mereka.

Penelitian ini didanai oleh  

Temuan luar biasa ini memberi harapan baru bahwa di masa depan, pengobatan kanker bisa menjadi lebih efektif dengan bantuan sekutu tak terduga: bakteri di dalam tubuh kita sendiri.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment