Sahabat.com - Banyak orang tua mungkin tidak menyangka bahwa kesehatan usus ibu ternyata punya kaitan erat dengan risiko bayi terserang infeksi pernapasan sejak dini.
Penelitian terbaru dari Finlandia mengungkap bahwa komposisi bakteri usus, baik pada ibu maupun bayi, bisa menjadi penentu apakah seorang bayi lebih rentan mengalami gangguan pernapasan dalam enam bulan pertama kehidupannya.
Studi besar yang melibatkan lebih dari seribu bayi di Helsinki menunjukkan sekitar 18 persen bayi mengalami infeksi pernapasan, termasuk demam, pilek, hingga infeksi telinga pada usia dini.
Para peneliti menemukan adanya perbedaan signifikan pada jenis bakteri usus tertentu yang dimiliki oleh bayi yang sakit dibandingkan dengan bayi yang sehat. Menariknya, hal ini tidak hanya berlaku pada usus bayi, tetapi juga pada usus ibu menjelang persalinan.
Para ibu yang bayinya kemudian sakit tercatat memiliki jumlah bakteri Enterococcus, Citrobacter, dan Enterobacter yang lebih tinggi, sementara bakteri Clostridium justru lebih sedikit. Para ahli menyebut jenis bakteri ini berperan sebagai patogen oportunistik, yang artinya bisa memicu masalah kesehatan ketika keseimbangan tubuh terganggu. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan mikrobiota ibu bisa ikut menentukan kondisi daya tahan tubuh bayi sejak lahir.
“Komposisi mikrobiota usus ibu dan bayi pada awal kehidupan mungkin memengaruhi kerentanan bayi terhadap infeksi pernapasan. Temuan ini bisa menjadi target potensial untuk pencegahan di masa depan,” tulis peneliti dalam laporan yang diterbitkan di jurnal Pediatric Research.
Tidak hanya itu, bayi yang kemudian mengalami infeksi dalam tiga bulan pertama hidupnya cenderung memiliki bakteri dari keluarga Prevotellaceae dan Faecalibacterium dalam jumlah lebih tinggi. Padahal, dalam beberapa penelitian sebelumnya, rendahnya kadar Faecalibacterium justru dikaitkan dengan masalah pernapasan.
Temuan ini membuat para ilmuwan menilai ada kemungkinan “kematangan prematur” pada mikrobiota usus bayi, yang justru bisa meningkatkan risiko sakit.
Walau begitu, para peneliti menegaskan hasil ini masih bersifat asosiasi, bukan bukti sebab-akibat langsung. Artinya, pola mikrobiota tertentu belum tentu menjadi penyebab utama infeksi, tetapi bisa memberikan gambaran faktor risiko yang penting untuk diteliti lebih lanjut.
Dengan memahami hubungan ini, di masa depan mungkin akan ada cara pencegahan lebih baik untuk melindungi bayi dari infeksi pernapasan di usia awal kehidupannya.
0 Komentar
Tidur Teratur Bisa Jadi Kunci Pulih dari Gagal Jantung, Studi Ungkap Fakta Mengejutkan
Vaksin Flu Semprot Hidung Kini Bisa Dikirim ke Rumah, Benarkah Lebih Praktis dari Suntikan?
Celah Genetik Kecil Ini Jadi Titik Lemah Kanker Paling Mematikan
Rahasia Awet Muda Terungkap: Vitamin D Bisa Memperlambat Penuaan
Rahasia Cegah Mata Minus pada Anak Ternyata Ada di Makanan Laut
Leave a comment