Sahabat.com - Kemacetan, penundaan, gangguan seperti badai atau kebakaran hutan, serta berbagai kejutan lainnya sering kali menghiasi perjalanan bisnis atau liburan Anda. Singkatnya, bepergian kini menjadi lebih menantang dan lebih mahal daripada sebelumnya.
Namun, Anda tidak perlu menyerah pada rasa cemas dan frustrasi, kata Dr. Asim Shah, seorang profesor sekaligus wakil ketua eksekutif di Departemen Psikiatri dan Ilmu Perilaku Menninger di Baylor College of Medicine, dalam sebuah rilis pers dari Baylor College of Medicine.
Meskipun gangguan dalam perjalanan tidak bisa dihindari, reaksi Anda terhadapnya bisa diatur. Jika Anda dapat tetap tenang, segala kekacauan dalam perjalanan tidak akan terasa seburuk yang dibayangkan.
Berikut beberapa tips yang didukung oleh para ahli untuk mengurangi stres, kecemasan, dan gangguan yang terjadi saat bepergian.
1. Kenali Pemicunya
Apa yang biasanya memicu kecemasan selama perjalanan Anda? Setiap individu memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap kecemasan. Jika Anda mampu mengidentifikasi pemicu tersebut, perjalanan Anda kemungkinan akan lebih lancar.
“Pemicunya bisa berupa ketidakpastian lalu lintas, penundaan penerbangan, berada di keramaian, atau bertemu keluarga dan teman saat liburan,” jelas Shah.
Keuntungannya? “Dengan mengetahui pemicu Anda, Anda bisa merencanakan langkah-langkah antisipasi,” tambahnya.
Apakah bepergian seorang diri membuat Anda cemas? Pertimbangkan untuk bepergian dengan pasangan atau teman dekat. Diskusikan kekhawatiran Anda dengan mereka agar mereka bisa membantu meredakan stres. Anda juga bisa memanfaatkan teknik manajemen stres seperti mendengarkan musik yang menenangkan.
2. Persiapan yang Cermat
Pastikan Anda cukup tidur sebelum berangkat, dan konsumsi makanan sehat agar tubuh tetap fit, saran Shah. Hindari konsumsi obat-obatan atau alkohol, karena keduanya dapat memperburuk perasaan cemas.
Jangan lupa berolahraga sebelum perjalanan untuk melepaskan energi gugup dan menenangkan pikiran.
“Rencanakan dengan baik, alihkan perhatian Anda, dan yakinkan diri bahwa Anda aman,” ujarnya.
Jika Anda sering merasa cemas saat terbang, perjalanan dengan mobil bisa menjadi alternatif yang lebih menenangkan, terutama bagi yang menderita aerophobia atau ketakutan terbang.
Bagi perjalanan darat, hindari bepergian saat jam sibuk untuk mengurangi stres akibat kemacetan. Untuk penerbangan, pertimbangkan beberapa langkah agar perjalanan lebih lancar, seperti memilih penerbangan pagi atau memesan tiket penerbangan cadangan.
Selain itu, siapkan rencana cadangan untuk menghadapi kemungkinan penundaan atau pembatalan penerbangan.
3. Menghadapi Perilaku Buruk dari Penumpang Lain
Penurunan kesabaran penumpang telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Faktor-faktor yang mempengaruhi termasuk penundaan penerbangan, penerbangan yang penuh sesak, penyalahgunaan alkohol di bandara, dan tingginya tingkat frustrasi penumpang. Hal ini sering kali dipicu oleh respons emosional yang berlebihan akibat gangguan dalam perjalanan.
“Penumpang sering kali menjadi sangat mudah tersinggung, dan awak pesawat harus tetap tenang dan profesional untuk mengatasi situasi tersebut,” kata Shah.
Namun, jika seorang penumpang mengganggu, tetaplah tenang dan diam. Jangan terlibat dalam konfrontasi langsung. Laporkan kepada awak pesawat agar mereka bisa menanganinya dengan lebih baik.
4. Kendalikan Respon Anda
Meskipun banyak hal dalam perjalanan yang tidak dapat Anda kendalikan, Anda tetap dapat mengontrol bagaimana Anda merespon stres dan gangguan yang terjadi. Dengan pendekatan yang tenang dan persiapan matang, Anda dapat membuat perjalanan lebih menyenangkan dan mengurangi tingkat kecemasan.
0 Komentar
Begini Cara Mengatasi Stres Selama Perjalanan
Bagaimana Tidur Siang Bisa Meningkatkan Hari Anda
Kanker Usus Meningkat pada Mereka yang Berusia di Bawah 50 Tahun, Ini Penjelasan Mengenai Tren Ini
Kate Middleton Mengonsumsi Sarapan yang Sama Setiap Hari yang Terbukti Menurunkan Kolesterol
Leave a comment