Benarkah Selimut Berat Bisa Bikin Tidur Lebih Nyenyak dan Pikiran Lebih Tenang?

03 September 2025 17:21
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Banyak selebritas dan influencer mengaku tidur lebih nyenyak dan merasa lebih tenang setelah memakainya. Selimut ini sebenarnya adalah kain tebal yang diisi manik kaca atau butiran plastik, dengan berat antara dua sampai tiga belas kilogram.

Sahabat.com - Belakangan ini selimut berbobot atau weighted blanket jadi tren di dunia kesehatan dan gaya hidup. 

Banyak selebritas dan influencer mengaku tidur lebih nyenyak dan merasa lebih tenang setelah memakainya. Selimut ini sebenarnya adalah kain tebal yang diisi manik kaca atau butiran plastik, dengan berat antara dua sampai tiga belas kilogram. 

Terapis okupasi menyebutnya sebagai bentuk stimulasi tekanan dalam yang meniru sensasi dipeluk.

Sejak tahun 1970-an, selimut berbobot sudah digunakan untuk membantu anak-anak dengan autisme dan orang dewasa dengan gangguan pemrosesan sensorik. Namun, popularitasnya baru meledak dalam beberapa tahun terakhir ketika perusahaan mulai memasarkannya untuk siapa saja yang merasa stres dengan kehidupan modern. 

Bahkan, majalah Time pernah memasukkan selimut ini sebagai salah satu dari 50 “inovasi terbaik” tahun 2018.

Secara teori, tekanan lembut dan merata di seluruh tubuh bisa membantu tubuh lebih rileks. Beberapa penelitian memang menemukan hasil menjanjikan. 

Studi terhadap 120 pasien psikiatri menunjukkan bahwa selimut berbobot bisa memperbaiki gejala insomnia selama empat minggu pada penderita depresi, gangguan bipolar, kecemasan, dan ADHD. 

Peneliti menyimpulkan bahwa selimut ini “aman dan efektif sebagai intervensi insomnia pada pasien dengan gangguan kesehatan mental tertentu.”

Studi lain juga menemukan hasil yang mirip. Sebanyak 63% orang dewasa melaporkan rasa cemasnya berkurang hanya setelah lima menit berada di bawah selimut berbobot. Di penelitian lain, 60% pasien psikiatri di rumah sakit merasa lebih tenang ketika menggunakannya.

Namun, ada catatan penting. Hampir semua penelitian yang menunjukkan manfaat ini dilakukan pada orang dengan kondisi kesehatan mental tertentu, bukan masyarakat umum yang hanya ingin tidur lebih nyenyak. 

Tinjauan ilmiah menunjukkan bukti manfaat untuk orang sehat masih sangat lemah. Bahkan, setengah dari penelitian yang ada tidak memenuhi standar kualitas ilmiah yang ketat, sementara di pasaran produknya sering dipromosikan seolah bisa jadi solusi ajaib.

Meski begitu, bukan berarti selimut ini sama sekali tidak berguna bagi orang tanpa gangguan tidur atau kecemasan. Pekerja shift yang harus tidur di siang hari, petugas kesehatan, pilot, atau pemadam kebakaran yang mengandalkan tidur singkat mungkin bisa merasakan manfaatnya. 

Efek plasebo juga tak bisa diremehkan. Jika merasa lebih tenang dan tidur lebih nyenyak hanya dengan menggunakan selimut ini, itu tetaplah hasil positif selama pembeli sadar apa yang sebenarnya ia bayar.

Tetapi tetap ada risiko. Selimut berbobot tidak boleh dipakai anak kecil atau orang yang sulit bergerak. Mereka yang memiliki diabetes, asma, apnea tidur, tekanan darah tinggi, masalah pernapasan, atau klaustrofobia sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan menggunakannya. Walaupun tidak ada laporan bahaya serius, tetap penting untuk berhati-hati jika punya kondisi medis tertentu.

Singkatnya, selimut berbobot mungkin bisa jadi alat bantu tidur tambahan yang menenangkan, tapi bukan solusi ajaib. 

Dr. Craig Jackson menekankan, “Pertanyaannya bukan apakah selimut berat benar-benar bekerja, melainkan apakah ia bekerja untuk Anda, dan apakah harga mahalnya sepadan hanya untuk sebuah pelukan buatan.”

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment