Bentuk-bentuk Mom-Shaming yang Umum Terjadi di Indonesia

Sahabat.com - Bentuk-bentuk mom-shaming yang umum terjadi di kalangan ibu-ibu di Indonesia, termasuk komentar mengenai pola pengasuhan terhadap anaknya.

Mom-shaming, adalah tindakan mengkritik atau mempermalukan seorang ibu atas metode pengasuhannya. Dalam kebanyakan kasus, kritik yang dilontarkan tidak membangun dan justru berdampak pada kesehatan fisik dan mental ibu.

"Rasa malu terhadap ibu dapat terwujud dalam berbagai cara, termasuk komentar tentang keputusan menyusui dan disiplin anak," ujar Ketua Health Collaborative Center (HCC) Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH.

Bentuk lain dari mom-shaming yang dialami para ibu di Indonesia menurut Ray adalah keputusan untuk bekerja atau tinggal di rumah dan aspek pengasuhan anak lainnya.

Komentar yang disamarkan sebagai pertanyaan seputar kondisi fisik anak, seperti "Mengapa anak kurus sekali?" Banyak ibu yang menganggap hal ini sebagai rasa malu seorang ibu.

Hasil ini berdasarkan studi HCC terbaru yang dilakukan pada Maret 2024 dan melibatkan 892 ibu di Indonesia.

Peserta sangat bervariasi dalam hal pendidikan, usia, pekerjaan, status perkawinan, dan jumlah anak.

Ray melanjutkan, setidaknya ada lima tema utama dalam Mom Shaming. Yang pertama adalah metode pendidikan.

“Hal ini sering terjadi ketika seorang anak sakit. Yang pertama disalahkan adalah ibunya. 

"Ini masalah yang sangat serius mengenai rasa malu terhadap ibu yang sangat dibenci oleh para ibu,” katanya.

Saat anak sakit, pelaku mom-shaming menanyakan hal seperti, "Apa yang terjadi?" `
"Apa yang terjadi dengan ini (anak)? Bukankah lingkungan keluarga tidak dijaga?'' .

Yang kedua adalah cara ibu menyusui. Pelaku mom-shaming mengatakan anak-anak mengalami penurunan berat badan karena ibu mereka memberikan makanan yang salah.

"Kalau anak kekurangan berat badan, ibu harus memberinya makanan yang salah. Tujuh dari 10 ibu mengatakan bahwa jika anaknya kekurangan berat badan, itu kesalahan mereka, saya rasa tidak ada,'' kata Ray .

Bentuk rasa malu ibu lainnya antara lain penampilan ibu setelah melahirkan, keputusan ibu untuk tidak menyusui anaknya, dan keputusan ibu untuk bekerja ketika anak masih kecil.

Penelitian HCC menemukan bahwa 72 persen ibu di Indonesia, atau 7 dari 10, pernah mengalami rasa malu sebagai ibu.

Dampaknya terhadap kesehatan mental dan emosional mereka sangat signifikan. Sebab pelaku dan pelaku mom-shaming berasal dari lingkungan inti seperti keluarga, kerabat, dan lingkungan tempat tinggalnya.