Beralih dari Protein Hewani ke Protein Nabati Tingkatkan Kesehatan Jantung

03 Desember 2024 14:15
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Tim peneliti dari Harvard mengonfirmasi bahwa beralih ke sumber protein nabati dapat mengurangi risiko kedua jenis penyakit jantung. Mereka yang memiliki konsumsi protein nabati tertinggi dalam pola makan mereka memiliki risiko 28% lebih rendah untuk penyakit kardiovaskular dan 36% lebih rendah untuk penyakit jantung koroner.

Sahabat.com - Dalam studi yang berlangsung selama 30 tahun, ditemukan bahwa orang yang memiliki rasio protein nabati lebih tinggi dibandingkan protein hewani memiliki peluang 19% lebih rendah untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular. Mereka juga memiliki risiko 27% lebih rendah untuk penyakit jantung koroner.

“Kebanyakan dari kita perlu mulai mengalihkan pola makan kita ke protein nabati,” kata Dr. Frank Hu, penulis senior studi ini yang juga merupakan profesor nutrisi dan epidemiologi di Universitas Harvard. 

“Kita bisa melakukannya dengan mengurangi konsumsi daging, terutama daging merah dan olahan, serta memperbanyak makan kacang-kacangan dan polong-polongan. Pola makan seperti ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan manusia tetapi juga bagi kesehatan planet kita.”

Para penulis penelitian ini meyakini bahwa beralih sepenuhnya ke pola makan berbasis nabati dapat menjadi pilihan terbaik dalam mengurangi risiko penyakit jantung koroner (PJK). Namun, manfaat untuk penyakit kardiovaskular (PJK) akan mencapai titik jenuh pada rasio 1:2 antara protein nabati dan hewani.

“Rasio konsumsi protein nabati dan hewani rata-rata di Amerika adalah 1:3,” kata penulis utama Andrea Glenn, yang melakukan penelitian ini sebagai ilmuwan tamu di departemen nutrisi Universitas Harvard. 

“Temuan kami menunjukkan bahwa rasio minimal 1:2 jauh lebih efektif dalam mencegah penyakit jantung. Untuk pencegahan penyakit jantung koroner, rasio 1:1,3 atau lebih sebaiknya berasal dari sumber nabati.” Glenn kini menjabat sebagai asisten profesor di bidang nutrisi dan studi pangan di Universitas New York.

Temuan ini berasal dari tindak lanjut selama tiga dekade terhadap 203.000 pria dan wanita yang terdaftar dalam Nurses’ Health Study I dan II serta Health Professionals’ Follow-up Study. Para peserta disurvei setiap empat tahun mengenai pola makan mereka, termasuk konsumsi protein.

Selama periode studi, tercatat lebih dari 16.100 kasus penyakit kardiovaskular, termasuk lebih dari 10.000 kasus penyakit jantung koroner dan lebih dari 6.000 kasus stroke.

Tim peneliti dari Harvard mengonfirmasi bahwa beralih ke sumber protein nabati dapat mengurangi risiko kedua jenis penyakit jantung. Mereka yang memiliki konsumsi protein nabati tertinggi dalam pola makan mereka memiliki risiko 28% lebih rendah untuk penyakit kardiovaskular dan 36% lebih rendah untuk penyakit jantung koroner.

Manfaat Pengganti Daging dengan Sumber Nabati

Tim peneliti menjelaskan bahwa ketika daging digantikan dengan kacang-kacangan dan polong-polongan sebagai sumber protein utama, hal ini dapat membantu menurunkan kadar lemak darah, memperbaiki tekanan darah, dan mengurangi peradangan. Makanan nabati juga cenderung mengandung serat tinggi, vitamin antioksidan, mineral, dan lemak sehat, yang semuanya berperan dalam mengurangi faktor risiko penyakit jantung.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment