California Mengkonfirmasi Kasus Flu Burung pada Dua Individu yang Kontak dengan Sapi Terinfeksi

04 Oktober 2024 10:59
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Flu burung pertama kali terdeteksi pada sapi di California pada akhir Agustus. Meski demikian, susu dan produk susu yang telah dipasteurisasi tetap aman untuk konsumsi.

Sahabat.com - Pada hari Kamis, California, yang merupakan negara bagian penghasil susu terbesar di Amerika Serikat, mengumumkan dua kasus flu burung pada manusia. Kedua individu ini diketahui telah berinteraksi dengan sapi perah yang terinfeksi virus.

Dengan penambahan kasus ini, jumlah total infeksi flu burung di AS di antara orang-orang yang bersentuhan dengan sapi perah dan unggas telah mencapai 15 tahun ini. Sebelumnya, seorang individu di Missouri juga terkonfirmasi positif tanpa kontak langsung dengan hewan.

Penyebaran virus pada ternak di 14 negara bagian, serta infeksi yang terjadi pada pekerja peternakan, menimbulkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan pejabat federal mengenai potensi risiko bagi manusia.

Menurut pernyataan Departemen Kesehatan Masyarakat California, tidak ada hubungan yang diketahui antara kedua kasus ini, yang mengindikasikan bahwa virus tersebut hanya menyebar dari hewan ke manusia di negara bagian itu.

Salah satu individu yang terinfeksi, seorang pekerja peternakan sapi perah, mengalami gejala konjungtivitis, atau mata merah. Dia kini menjalani perawatan dengan obat antivirus dan tinggal di rumah. Pekerja ini berasal dari Central Valley, yang tengah mengalami wabah flu burung.

Individu kedua juga berasal dari Central Valley dan mengalami gejala ringan, termasuk konjungtivitis. Departemen kesehatan menyatakan bahwa tidak ada yang melaporkan gejala pernapasan atau memerlukan perawatan di rumah sakit.

Flu burung pertama kali terdeteksi pada sapi di California pada akhir Agustus. Meski demikian, susu dan produk susu yang telah dipasteurisasi tetap aman untuk konsumsi.

"Risiko bagi masyarakat umum dianggap rendah, meskipun individu yang berinteraksi dengan hewan terinfeksi memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk tertular flu burung," jelas departemen tersebut.

Bulan lalu, seorang pasien di Missouri terdiagnosis flu burung meski tidak diketahui berinteraksi langsung dengan hewan. Enam petugas kesehatan yang merawat pasien tersebut mengalami gejala pernapasan, namun tidak ada dari mereka yang terkonfirmasi positif virus.

Para ilmuwan kini tengah memantau perkembangan terkait kemungkinan penyebaran virus ini di antara manusia.

Pada hari Kamis, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengumumkan akan melakukan pengujian terhadap susu sapi mentah yang akan dipasteurisasi untuk mengetahui prevalensi virus flu burung. 
Partisipasi dalam penelitian ini, yang dimulai pada 28 Oktober, bersifat sukarela, dan produk susu yang dipasteurisasi tetap aman untuk dikonsumsi. Sebelumnya, pengujian pada sampel susu eceran menunjukkan hasil negatif, dan pengujian lebih lanjut akan dilakukan.
 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment