Cara Mengetahui Jika Kekurangan Nutrisi Menyebabkan Sakit Kepala

15 November 2024 14:15
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Meskipun kekurangan nutrisi dapat menyebabkan berbagai gejala, sakit kepala adalah keluhan yang umum.

Sahabat.com - Sakit kepala adalah keluhan umum yang dapat terjadi karena berbagai alasan. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari infeksi virus, dehidrasi, kurang tidur, stres, hingga penggunaan layar yang berlebihan. Namun, yang sering kali tidak disadari adalah bahwa asupan nutrisi Anda juga dapat memengaruhi risiko sakit kepala. Artinya, kekurangan nutrisi tertentu bisa menyebabkan sakit kepala, yang bisa bersifat sementara maupun berat.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara mengidentifikasi sakit kepala yang berkaitan dengan kekurangan nutrisi, Edwina Raj, Kepala Layanan Nutrisi Klinis dan Dietetika di Rumah Sakit Aster CMI, Bengaluru, memberikan tips tentang cara mengurangi kondisi ini.

Kekurangan Nutrisi yang Menyebabkan Sakit Kepala

Menurut perkiraan mengejutkan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 2 miliar orang di dunia saat ini kekurangan vitamin dan mineral penting, terutama vitamin A, yodium, zat besi, dan seng.

Sebagian besar dari mereka berasal dari negara berkembang dan kekurangan lebih dari satu mikronutrien, lapor badan kesehatan tersebut. Kekurangan ini terjadi ketika orang tidak memiliki akses ke makanan yang kaya mikronutrien, seperti buah-buahan, sayuran, produk hewani, dan makanan yang diperkaya nutrisi.

Meskipun kekurangan nutrisi dapat menyebabkan berbagai gejala, sakit kepala adalah keluhan yang umum. Kekurangan mikronutrien tertentu seperti magnesium, zat besi, vitamin B12, dan vitamin D3 sering dikaitkan dengan gejala sakit kepala, pusing, serta gangguan suasana hati seperti depresi, kata Raj.

Magnesium, misalnya, berperan dalam merelaksasi pembuluh darah dan menstabilkan suasana hati; kadar rendah magnesium dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang dapat memicu migrain. Zat besi diperlukan untuk transportasi oksigen dalam darah, dan kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang sering kali menyebabkan pusing dan sakit kepala. Selain itu, vitamin B12 mendukung kesehatan saraf, sementara vitamin D3 terkait dengan fungsi kekebalan tubuh dan regulasi suasana hati—kadar yang rendah dari keduanya dapat meningkatkan risiko sakit kepala dan gejala depresi.

Cara Mengidentifikasi Sakit Kepala yang Disebabkan oleh Kekurangan Nutrisi

Menurut Raj, seorang ahli diet berlisensi dapat membantu mengidentifikasi dan menangani kekurangan nutrisi yang mungkin berkontribusi pada sakit kepala atau masalah kesehatan lainnya.

Dengan memeriksa kebiasaan makan, gaya hidup, dan riwayat pengobatan seseorang secara menyeluruh, ahli diet dapat mengevaluasi asupan nutrisi harian dan menentukan apakah kebutuhan tubuh sudah terpenuhi. Mereka juga dapat menghubungkan hal ini dengan gejala yang dialami untuk mengidentifikasi kemungkinan kekurangan.

Dengan menilai faktor-faktor seperti rutinitas harian, pilihan makanan, dan interaksi obat, ahli diet dapat menggali penyebab mendasar kekurangan nutrisi. Setelah itu, rencana pribadi dapat disusun untuk memperkenalkan kembali makanan yang kaya nutrisi atau merekomendasikan suplemen yang sesuai.

Selain itu, ada tes laboratorium khusus untuk mengetahui kekurangan tertentu, dan beberapa kekurangan dapat dicurigai berdasarkan gejala atau kondisi yang umum terjadi pada mereka yang menggunakan obat dalam jangka panjang, konsumsi obat pencahar berlebihan, alkoholisme, atau gangguan kesehatan seperti penyakit ginjal atau pasien dialisis.

Cara Mengatasi Kekurangan Nutrisi

Raj menyarankan agar asupan nutrisi yang seimbang melalui berbagai kelompok makanan dapat membantu menjaga cadangan nutrisi yang cukup dalam tubuh. Fokuslah untuk menambahkan sayuran hijau daun seperti bayam dan kale yang kaya akan vitamin dan mineral. Sertakan juga sayuran berwarna oranye dan merah, seperti wortel, paprika, dan tomat, yang tinggi antioksidan dan nutrisi bermanfaat. 

Kacang-kacangan dan biji-bijian menyediakan lemak sehat, protein, dan mineral penting, sementara kacang-kacangan adalah sumber serat dan protein nabati yang sangat baik. Gandum utuh seperti oatmeal, quinoa, dan nasi merah juga dapat menambah serat dan vitamin B, yang mendukung pencernaan dan tingkat energi.

Namun, dalam kasus kekurangan yang parah, suplemen dalam durasi singkat mungkin akan diresepkan oleh dokter atau ahli diet, yang dapat memberikan bantuan terhadap gejala dan mencegah terjadinya efek samping lebih lanjut, tutup Raj.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment