Cara Sederhana Menjaga Daya Ingat Tetap Tajam di Usia Tua

29 Juli 2025 17:55
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Kuncinya ternyata sederhana: aktif bergerak, makan sehat, dan tantang otak dengan hal-hal baru.

Sahabat.com - Ingin tetap tajam secara mental meski usia terus bertambah? Kuncinya ternyata sederhana: aktif bergerak, makan sehat, dan tantang otak dengan hal-hal baru. 

Penelitian besar-besaran di Amerika Serikat baru saja mengungkap bahwa gaya hidup sehat bisa membantu memperlambat penurunan fungsi kognitif yang sering terjadi seiring bertambahnya usia.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 2.000 orang berusia 60 hingga 79 tahun dan berlangsung selama dua tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang secara rutin melakukan olahraga, mengatur pola makan, serta melatih otak menunjukkan performa kognitif yang setara dengan orang yang usianya satu atau dua tahun lebih muda.

Menurut Prof. Laura Baker dari Wake Forest University School of Medicine, yang memimpin penelitian ini, “Kita semua berjalan di atas jam penuaan kognitif. Apa pun yang bisa memperlambat jam itu adalah keuntungan besar.”

Tak perlu jadi atlet atau meninggalkan makanan favorit. Para peserta hanya diminta untuk berolahraga ringan empat kali seminggu selama 30 menit, ditambah latihan kekuatan dan peregangan dua kali seminggu. Selain itu, mereka mengikuti pola makan “MIND diet”—yakni memperbanyak sayur hijau, buah beri, biji-bijian utuh, ayam, dan ikan, serta mengurangi konsumsi daging merah, makanan cepat saji, dan makanan manis. Lemak jenuh diganti dengan minyak zaitun.

Peserta juga diajak untuk melakukan kegiatan sosial dan mengasah otak lewat aplikasi BrainHQ atau kegiatan sederhana seperti membaca buku, belajar alat musik, atau bahasa baru.

Phyllis Jones, 66 tahun, seorang mantan insinyur perangkat lunak yang ikut studi ini, mengatakan bahwa perubahan ini berdampak besar pada dirinya. 

“Saya merasa lebih sehat, lebih fokus, dan secara emosional juga lebih stabil. Ini mengubah hidup saya,” ujarnya. 

Ia bahkan kehilangan 13 kilogram dan kondisi jantungnya membaik. Meski sempat lengah saat bimbingan studi berakhir, ia kini kembali disiplin berkat dukungan dari temannya yang berusia 81 tahun.

Jessica Langbaum dari Banner Alzheimer’s Institute menegaskan bahwa manfaat terbesar justru berasal dari kombinasi aktivitas fisik, mental, dan sosial. 

“Tidak ada satu solusi ajaib. Gaya hidup secara keseluruhan adalah kunci,” katanya.

Peneliti akan terus memantau peserta studi selama empat tahun ke depan untuk melihat apakah gaya hidup ini juga mampu menurunkan risiko Alzheimer dan demensia. 

Sementara itu, Alzheimer’s Association bersiap menerjemahkan temuan ini ke dalam program komunitas lokal.

Jadi, kalau kamu ingin menjaga otak tetap tajam di usia berapa pun, cobalah mulai dari hal-hal kecil: jalan kaki 10 menit, buat smoothie bayam dan blueberry, atau ngobrol dengan orang baru. Ternyata, menjaga kesehatan otak bisa sesederhana itu, asal konsisten.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment