Celah Genetik Kecil Ini Jadi Titik Lemah Kanker Paling Mematikan

21 Agustus 2025 17:38
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penemuan ini memberi harapan baru bagi pasien kanker yang selama ini menghadapi pilihan pengobatan terbatas.

Sahabat.com - Para ilmuwan Australia baru saja menemukan cara ampuh untuk memperlambat pertumbuhan beberapa jenis kanker paling agresif dan sulit diobati. 

Caranya adalah dengan menargetkan sebuah proses genetik kecil yang jarang dikenal bernama minor splicing. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal EMBO Reports ini menunjukkan bahwa dengan memblokir proses kecil tersebut, pertumbuhan tumor pada kanker hati, paru-paru, dan lambung bisa ditekan drastis, sementara sel sehat hampir tidak terpengaruh.

Temuan ini dipimpin oleh tim dari WEHI (Walter and Eliza Hall Institute of Medical Research) yang menggunakan model hewan dan sel kanker manusia. 

Hasilnya sangat menjanjikan, terutama pada tumor yang dipicu oleh mutasi KRAS, salah satu pemicu kanker paling umum di dunia. 

Profesor Joan Heath, kepala laboratorium WEHI, menjelaskan, “Mutasi KRAS datang dalam berbagai bentuk sehingga sulit ditangani, dan meskipun puluhan tahun penelitian sudah dilakukan, kemajuannya masih sangat terbatas. Pendekatan kami berbeda karena tidak menargetkan mutasi tertentu, melainkan proses fundamental yang dibutuhkan kanker untuk tumbuh.”

Lebih lanjut, penelitian ini menemukan bahwa mengurangi aktivitas protein RNPC3—komponen penting dari sistem minor splicing—dapat secara signifikan memperlambat pertumbuhan tumor. 

Dr. Karen Doggett, penulis utama studi, mengatakan, “Hanya dengan menurunkan separuh jumlah protein ini, kami berhasil mengurangi beban tumor secara drastis. Hasil ini luar biasa, mengingat kanker jenis ini biasanya sangat tangguh.”

Yang menarik, strategi ini juga memicu jalur pertahanan alami tubuh melalui protein p53 yang dikenal sebagai “penjaga genom”. Protein ini bertugas menghentikan pembelahan sel yang rusak, memperbaiki DNA, atau memicu kematian sel kanker. 

“Dengan memblokir minor splicing, kerusakan DNA pada sel kanker meningkat dan jalur p53 aktif. Artinya, kanker dengan jalur p53 yang masih berfungsi akan sangat rentan terhadap strategi ini,” jelas Dr. Doggett.

Kini, tim peneliti bekerja sama dengan National Drug Discovery Centre untuk menemukan obat yang mampu menghambat minor splicing dengan aman. Beberapa senyawa menjanjikan sudah teridentifikasi, membuka peluang besar untuk pengobatan baru yang lebih efektif dan minim efek samping dibandingkan terapi konvensional. 

Prof. Heath menambahkan, “Kami sudah memvalidasi minor splicing sebagai target terapi yang menarik. Tantangan berikutnya adalah mengembangkan obat yang benar-benar bisa bekerja dengan aman pada manusia.”

Penemuan ini memberi harapan baru bagi pasien kanker yang selama ini menghadapi pilihan pengobatan terbatas. Dengan kemampuan bekerja pada berbagai jenis tumor, strategi ini berpotensi menjadi terobosan besar dalam melawan kanker paling mematikan di dunia.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment