Sahabat.com - Penuaan sehat bukan hanya soal genetik atau pola makan, tetapi juga terlihat dari bagaimana tubuhmu bergerak.
Para ahli sepakat bahwa kemampuan bergerak adalah salah satu indikator kuat apakah kamu menua dengan baik atau justru berisiko mengalami masalah kesehatan serius.
Richard Dupee, MD, kepala geriatri di Tufts Medical Center, menjelaskan bahwa kekuatan otot, fleksibilitas, dan energi tubuh akan menurun seiring bertambahnya usia, sehingga risiko jatuh pun meningkat.
Colleen Christmas, MD, dari Johns Hopkins School of Medicine, menambahkan, “Kita harus cukup kuat untuk mencegah jatuh atau cedera, karena itu adalah hal yang paling ditakuti dalam geriatrik.”
Untungnya, ada cara sederhana untuk mengukur sendiri kebugaranmu tanpa perlu ke rumah sakit. Berikut empat tes yang bisa dilakukan di rumah untuk melihat bagaimana kondisi tubuhmu seiring bertambahnya usia.
Timed Up and Go (TUG)
Tes ini mengukur mobilitas dan keseimbangan. Caranya mudah: duduk di kursi, lalu bangun, berjalan sejauh 3 meter, putar balik, kembali ke kursi, dan duduk lagi. Waktu yang diambil lebih dari 12 detik bisa menandakan peningkatan risiko jatuh. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa kecepatan TUG berhubungan dengan angka harapan hidup.
Berdiri dengan Satu Kaki
Kedengarannya sepele, tapi penelitian menunjukkan orang berusia 50 tahun ke atas yang tidak bisa berdiri dengan satu kaki selama 10 detik punya risiko kematian dua kali lipat dalam 10 tahun. Cukup berdiri tegak, angkat satu kaki, dan tahan posisi selama 10 detik. Jika kesulitan, itu bisa jadi tanda penurunan keseimbangan.
Sitting-Rising Test
Tes ini menilai kekuatan, keseimbangan, dan rentang gerak. Cobalah duduk di lantai tanpa bantuan, lalu bangkit kembali ke posisi berdiri dengan usaha seminimal mungkin. Skor rendah terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko kematian dalam 12 tahun berikutnya.
30-Second Chair Stand
Tes ini mengukur kekuatan otot bagian bawah tubuh. Duduk di kursi, silangkan tangan di dada, lalu berdiri dan duduk kembali sebanyak mungkin dalam 30 detik. Menurut data, orang dengan skor rendah memiliki risiko jatuh lebih tinggi, bahkan pada pasien dengan penyakit kronis, hasil buruk bisa berhubungan dengan risiko kematian tiga kali lipat.
Jika kamu merasa kesulitan dengan tes-tes ini, jangan panik. Anggap saja ini tanda untuk mulai lebih aktif. Colleen Christmas menekankan pentingnya olahraga teratur.
“Manfaat olahraga tidak bisa dilebih-lebihkan,” ujarnya.
Ia merekomendasikan latihan yang fokus pada kekuatan, mobilitas, dan keseimbangan. Jika sulit mengikuti kelas olahraga, kegiatan sederhana seperti naik turun tangga sudah bisa membantu.
Dengan menjaga tubuh tetap aktif, kamu tidak hanya mengurangi risiko jatuh, tetapi juga memperbesar peluang untuk menua dengan sehat, kuat, dan mandiri.
0 Komentar
Polusi Udara Diam-Diam Mempercepat Kerusakan Otak pada Alzheimer, Studi Ungkap Fakta Mengejutkan
Hampir Setengah Penderita Diabetes Tak Sadar Dirinya Sakit, Waspada Ancaman Epidemi Diam-Diam!
5 Rahasia Panjang Umur Gratis yang Didukung Ilmu Pengetahuan, Nomor 3 Sering Diabaikan!
Cukup Jalan Kaki Setiap Hari, Sakit Punggung Kronis Bisa Dicegah
Leave a comment