Dampak Anak Telat Diajarkan Toilet Training

21 Agustus 2024 12:52
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Keterlambatan dalam proses ini dapat membawa berbagai tantangan baik bagi anak maupun orang tua. Oleh karena itu, penting untuk memulai toilet training pada waktu yang tepat dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk memastikan proses ini berlangsung lancar dan efektif.

Sahabat.com - Toilet training adalah salah satu tahap penting dalam perkembangan anak, yang biasanya dimulai antara usia 18 hingga 24 bulan. Proses ini melibatkan mengajarkan anak cara menggunakan toilet secara mandiri, menggantikan penggunaan popok. 

Jika toilet training terlambat diajarkan, bisa berdampak pada berbagai aspek perkembangan anak. Berikut adalah beberapa dampaknya:

1. Kesehatan Fisik
   
- Infeksi Saluran Kemih

Anak yang menggunakan popok untuk waktu yang lama berisiko mengalami infeksi saluran kemih karena kontak yang berkepanjangan dengan urine. 
   
- Iritasi Kulit

Penggunaan popok yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan iritasi kulit atau ruam.

2. Kesehatan Psikologis
   
- Rasa Malu dan Stres

Anak yang terlambat diajarkan toilet training mungkin merasa malu atau stres ketika berada di lingkungan sosial, terutama jika mereka mulai menyadari bahwa mereka berbeda dari teman-teman sebayanya.
   
- Rasa Tidak Percaya Diri 

Ketidakmampuan untuk menggunakan toilet secara mandiri bisa menurunkan rasa percaya diri anak, terutama saat mereka mulai memasuki lingkungan sosial seperti sekolah.

3. Perkembangan Sosial
  
- Interaksi dengan Teman

Anak yang belum terlatih toilet mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya, yang bisa mempengaruhi hubungan sosialnya di taman kanak-kanak atau tempat bermain.
   
- Kesiapan Sekolah

Banyak sekolah prasekolah mengharuskan anak untuk sudah toilet trained sebagai syarat penerimaan. Keterlambatan dalam toilet training bisa menghambat kesiapan anak untuk memasuki lingkungan pendidikan formal.

4. Pengembangan Kemandirian
   
- Kemampuan untuk Mengurus Diri Sendiri

Toilet training adalah langkah penting dalam perkembangan kemandirian anak. Keterlambatan dalam proses ini dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk mandiri dalam kegiatan sehari-hari.

5. Pengaruh pada Keluarga
   
- Tekanan pada Orang Tua 

Keterlambatan toilet training bisa menambah tekanan pada orang tua, baik secara emosional maupun finansial, karena mereka mungkin perlu terus membeli popok dan menghadapi stres yang terkait dengan proses toilet training yang belum berhasil.

Toilet training adalah bagian krusial dari perkembangan anak yang berdampak pada kesehatan fisik, psikologis, sosial, dan kemandirian mereka. 

Keterlambatan dalam proses ini dapat membawa berbagai tantangan baik bagi anak maupun orang tua. Oleh karena itu, penting untuk memulai toilet training pada waktu yang tepat dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk memastikan proses ini berlangsung lancar dan efektif.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment