Sahabat.com - Lipoedema, kondisi yang menyebabkan penumpukan lemak berlebih di paha, betis, dan lengan bagian atas, sering membuat penderitanya frustrasi karena lemak tersebut sulit hilang meski sudah mencoba berbagai diet.
Penelitian terbaru dari Norwegian University of Science and Technology (NTNU) mengungkap bahwa diet rendah karbohidrat dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada penderita, meski tidak secara signifikan menghilangkan lemak lipoedema.
Sunniva Kwapeng, salah satu pasien yang didiagnosis setelah usia 40 tahun, mengaku telah mencoba berbagai diet sebelum akhirnya tahu penyebab tubuhnya terus membesar di area tertentu.
“Saya suka bepergian dan bersosialisasi, latihan setiap minggu, tapi naik tangga saja bisa langsung terasa nyeri,” ujarnya.
Ia kini mengandalkan celana kompresi setiap hari untuk mengurangi rasa sakit dan tetap bisa beraktivitas.
Peneliti Julianne Lundanes menjelaskan, “Meski banyak wanita mengidap lipoedema, pengetahuan tentang penyakit ini masih sangat terbatas. Diet rendah karbohidrat dalam penelitian kami terbukti menurunkan rasa nyeri dan membuat pasien merasa kurang lapar, sehingga membantu penurunan berat badan lebih banyak dibanding diet rendah lemak.”
Namun, ia menekankan bahwa peradangan pada jaringan lemak masih perlu diteliti lebih lanjut.
Lipoedema sering disalahartikan sebagai obesitas, padahal lemaknya tidak menyebar merata di seluruh tubuh. Penyakit ini juga kerap bersifat keturunan dan muncul saat perubahan hormon seperti pubertas, kehamilan, atau menopause.
Saat ini belum ada pedoman nasional untuk perawatan lipoedema di Norwegia, sehingga akses bantuan seperti celana kompresi masih bergantung pada kebijakan masing-masing daerah.
Bagi banyak pasien, terapi fisik dan kompresi menjadi solusi utama untuk mengurangi nyeri. Meski ada pilihan operasi seperti liposuction, biayanya sangat tinggi dan efek jangka panjangnya belum jelas.
“Frustrasi itu selalu ada, apalagi ketika orang mengira saya hanya gemuk dan malas,” kata Kwapeng.
Meski belum ada obatnya, pemahaman baru tentang manfaat diet rendah karbohidrat memberi harapan bagi penderita untuk meningkatkan kualitas hidup.
0 Komentar
Wanita Lebih Pintar Pilih Makanan, Pria Lebih Aktif: Fakta Mengejutkan Pola Hidup ala Mediterania
Waspada! Demam Tifus Bawaan Kutu Mulai Merebak, Ancaman Diam-diam untuk Anda dan Hewan Peliharaan
Olahraga Ringan Turunkan Risiko Serangan Jantung dan Kematian Dini pada Penderita Diabetes
Terlalu Lama Main Gadget Bisa Picu Risiko Jantung pada Anak, Tidur Cukup Jadi Penyelamat
Leave a comment