Sahabat.com - Suplemen magnesium dapat menyebabkan efek samping gastrointestinal seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.
Namun, efek samping ini biasanya terjadi pada dosis yang lebih tinggi dari 350 miligram. Dosis yang sangat tinggi—lebih dari 5.000 miligram per hari—dapat menyebabkan keracunan magnesium, yang memicu gejala yang lebih parah seperti tekanan darah rendah, kelemahan otot, dan detak jantung yang tidak normal.
Magnesium adalah mineral yang terlibat dalam fungsi otot dan saraf, kesehatan tulang, dan pengendalian tekanan darah.
Dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen magnesium jika Anda memiliki penyakit jantung, osteoporosis, migrain, atau konstipasi.
Konsumsi magnesium yang berlebihan dapat meningkatkan risiko efek samping seperti diare, mual, muntah, dan sakit perut.
Apa Saja Efek Samping Magnesium?
Efek samping gastrointestinal (GI) paling sering dilaporkan pada penggunaan suplemen magnesium. Efek samping ini lebih cenderung terjadi pada dosis magnesium di atas 350 miligram.
Dosis magnesium yang sangat tinggi dapat menyebabkan keracunan magnesium, yang dapat memicu sejumlah efek samping serius dan berbahaya.
Gejala Gastrointestinal
Gejala gastrointestinal adalah efek samping yang paling sering dilaporkan terkait penggunaan magnesium. Ini termasuk diare, mual, muntah, sakit perut, dan kram perut.
Suplemen magnesium sering digunakan untuk mengobati konstipasi. Suplemen ini bekerja dengan membawa air ke dalam usus, melunakkan tinja, dan mempermudah proses buang air besar. Efek magnesium pada usus ini yang menyebabkan efek samping gastrointestinal.
Beberapa bentuk magnesium yang sering dilaporkan menyebabkan diare termasuk magnesium karbonat, klorida, oksida, dan glukonat. Risiko efek samping gastrointestinal meningkat pada dosis magnesium lebih dari 350 miligram.
Jika Anda mengalami gejala seperti mual, diare, dan sakit perut saat mengonsumsi magnesium, mengonsumsinya bersama makanan dapat membantu.
Keracunan Magnesium
Dosis magnesium yang sangat tinggi (lebih dari 5.000 miligram per hari) dapat menyebabkan keracunan magnesium, di mana kadar magnesium dalam darah mencapai 1,74-2,61 millimol per liter. Kadar magnesium darah normal biasanya sekitar 0,75-0,95 millimol per liter.
Gejala yang dapat muncul akibat keracunan magnesium meliputi:
Hipotensi (tekanan darah rendah)
Kemerahan wajah dan kulit memerah
Kebingungan
Kesulitan buang air kecil
Kelelahan
Kelemahan otot
Kesulitan bernapas
Detak jantung yang lambat, cepat, atau tidak normal
Gagal jantung
Koma
Henti jantung (jantung berhenti berdetak)
Keracunan magnesium jarang terjadi, dan gejala ini lebih sering muncul ketika magnesium diberikan melalui infus (intravena). Namun, dosis suplemen magnesium yang sangat tinggi juga dapat menyebabkan keracunan magnesium.
Risiko Anda meningkat jika tubuh tidak dapat mengeluarkan magnesium dengan baik melalui ginjal.
Faktor yang Meningkatkan Risiko Efek Samping
Risiko efek samping lebih tinggi jika Anda memiliki riwayat gagal ginjal atau gangguan fungsi ginjal. Ini termasuk orang yang menjalani dialisis atau memiliki penyakit ginjal kronis (CKD). Fungsi ginjal juga menurun seiring bertambahnya usia.
Ginjal membantu mengeluarkan magnesium berlebih dari tubuh melalui urin. Jika ginjal Anda tidak berfungsi dengan baik, magnesium dapat menumpuk dan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
Beberapa bentuk magnesium, seperti magnesium oksida atau sulfat, juga lebih cenderung menyebabkan efek samping.
Berapa Banyak Magnesium yang Terlalu Banyak?
Batas harian untuk suplemen magnesium adalah 350 miligram untuk orang dewasa.
Batas ini tidak termasuk magnesium dari makanan seperti sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan. Anda tidak boleh mengonsumsi lebih banyak magnesium dari batas ini kecuali disarankan oleh penyedia layanan kesehatan Anda.
Nilai harian yang disarankan untuk magnesium, baik dari makanan maupun suplemen, bergantung pada usia dan jenis kelamin Anda:
Laki-laki: 410 miligram jika berusia 14-18 tahun, 400 miligram jika berusia 19-30 tahun, dan 420 miligram jika berusia 31 tahun ke atas.
Perempuan: 360 miligram jika berusia 14-18 tahun, 310 miligram jika berusia 19-30 tahun, dan 320 miligram jika berusia 31 tahun ke atas.
Wanita hamil: 400 miligram jika berusia 14-18 tahun, 350 miligram jika berusia 19-30 tahun, dan 360 miligram jika berusia 31 tahun ke atas.
Wanita menyusui: 360 miligram jika berusia 14-18 tahun, 310 miligram jika berusia 19-30 tahun, dan 320 miligram jika berusia 31 tahun ke atas.
Baca label suplemen dan konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk menentukan dosis yang terbaik sesuai kebutuhan kesehatan Anda.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Penyedia Layanan Kesehatan
Jika Anda mengonsumsi magnesium dan mengalami rasa sakit atau gejala yang terkait dengan keracunan magnesium, hentikan penggunaan suplemen dan segera berkonsultasilah dengan penyedia layanan kesehatan.
Jika Anda melihat darah dalam tinja atau menyadari adanya tinja berwarna hitam dan lengket setelah mengonsumsi magnesium, hentikan penggunaan suplemen dan segera bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan.
Ini mungkin merupakan tanda perdarahan pada saluran pencernaan Anda.
Sebelum mengonsumsi suplemen magnesium, konsultasikan terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Mereka dapat membantu Anda menentukan apakah suplemen ini aman dan bermanfaat untuk kondisi Anda.
Magnesium memainkan peran penting dalam berbagai proses tubuh, termasuk fungsi otot dan saraf, kesehatan tulang, dan pengendalian tekanan darah.
Mengonsumsi terlalu banyak magnesium dapat meningkatkan risiko efek samping. Dosis magnesium yang sangat tinggi dapat menyebabkan efek samping serius seperti tekanan darah rendah, kelemahan otot, dan koma.
Sebelum mengonsumsi suplemen magnesium, diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Mereka dapat membantu Anda memutuskan apakah suplemen ini aman dan bermanfaat untuk Anda.
0 Komentar
Kasur Bayi Bisa Bahayakan Otak Anak? Ini Fakta Mengejutkan yang Wajib Diketahui Para Orang Tua!
Mau Tekanan Darah Stabil Tanpa Ribet? Rahasia Sederhana Ini Lebih Ampuh dari Cuma Kurangi Garam!
Cuaca Ekstrem Bikin Kita Doyan Lemak? Ini Fakta Mengejutkannya!
Kaki Sering Dingin dan Berat? Waspada, Bisa Jadi Tanda Masalah Serius di Pembuluh Darah!
Leave a comment