Obat Baru dari Jepang Ini Bisa Cegah Kerusakan Otak Akibat Stroke, Efek Sampingnya Hampir Nol!

15 Juli 2025 14:34
Penulis: Alamsyah, lifestyle
tim peneliti dari Osaka Metropolitan University baru saja bikin gebrakan! Dipimpin oleh Associate Professor Hidemitsu Nakajima dari Fakultas Kedokteran Hewan, mereka berhasil mengembangkan obat yang bisa mencegah kematian sel-sel otak akibat stroke.

Sahabat.com - Stroke masih jadi momok yang menakutkan karena jadi penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. 

Tapi kabar baiknya, tim peneliti dari Osaka Metropolitan University baru saja bikin gebrakan! Dipimpin oleh Associate Professor Hidemitsu Nakajima dari Fakultas Kedokteran Hewan, mereka berhasil mengembangkan obat yang bisa mencegah kematian sel-sel otak akibat stroke.

Nama obatnya adalah GAI-17, dan fungsinya cukup keren—dia bekerja dengan cara menghambat kerja protein GAPDH (glyceraldehyde-3-phosphate dehydrogenase) yang selama ini dikenal terlibat dalam berbagai penyakit neurologis berat, termasuk Alzheimer. 

Nah, saat GAI-17 diberikan ke tikus yang jadi model percobaan stroke akut, hasilnya mengejutkan! Tingkat kerusakan sel otaknya jauh lebih rendah dan gejala lumpuhnya juga berkurang drastis dibanding tikus yang nggak diberi obat.

Yang lebih bikin lega, GAI-17 ini enggak menunjukkan efek samping yang mengkhawatirkan, apalagi buat jantung dan sistem pembuluh darah. Bahkan, efek perlindungannya masih bisa dirasakan walau baru diberikan enam jam setelah serangan stroke. Jadi, bukan cuma sebagai pencegahan, obat ini juga berpotensi jadi penanganan darurat saat stroke terjadi.

"Kami berharap, inhibitor agregasi GAPDH yang kami kembangkan ini bisa jadi satu obat tunggal yang mampu mengatasi berbagai penyakit saraf yang sulit disembuhkan, termasuk Alzheimer," ungkap Associate Professor Hidemitsu Nakajima.

Ia juga menambahkan bahwa penelitian ini akan terus berlanjut, "Ke depannya, kami akan mengecek efektivitas obat ini untuk model penyakit selain stroke dan mendorong riset praktis agar bisa mewujudkan masyarakat yang sehat dan panjang umur."

Penemuan keren ini sudah dipublikasikan di jurnal iScience, jadi ini bukan cuma wacana, ya! Siapa tahu beberapa tahun lagi, GAI-17 bisa jadi penyelamat banyak nyawa di dunia nyata, bukan cuma di laboratorium tikus.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment