Energi Otak Ternyata Bisa Jadi Kunci Gangguan Mental

15 Oktober 2025 13:53
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Temuan ini menjadi langkah besar menuju era baru psikiatri — lebih manusiawi, personal, dan ilmiah. Kini, kesehatan mental bukan lagi soal kimia di otak, melainkan tentang bagaimana otak kita mengelola energinya.

Sahabat.com - Penelitian terbaru dari Harvard University mengungkap rahasia besar di balik gangguan mental. Bukan karena “ketidakseimbangan kimia” seperti yang selama ini diyakini, tetapi karena terganggunya energi sel otak.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Bruce M. Cohen, profesor psikiatri di Harvard Medical School, menemukan bahwa sel otak pada penderita skizofrenia, bipolar, dan Alzheimer memiliki kerusakan pada sistem produksi energi. 

“Otak adalah organ paling haus energi. Ketika suplai energi terganggu, fungsi pikir dan emosi ikut kacau,” ujar Dr. Cohen.

Selama bertahun-tahun, Dr. Cohen dan timnya meneliti sel otak hidup hasil rekayasa dari sampel pasien. Hasilnya menunjukkan bahwa gangguan pada mitokondria — pusat energi sel — dapat memicu perubahan suasana hati, pikiran, hingga perilaku.

Lebih lanjut, Dr. Cohen menilai dunia psikiatri perlu beralih dari sistem diagnosis lama yang terlalu kaku. Ia mengusulkan model berbasis biologi dan gejala nyata, agar pengobatan bisa lebih personal dan bebas stigma.

Menariknya, riset ini juga membuka harapan baru untuk pencegahan dini. Dengan teknologi sel punca dan analisis genom, gangguan mental bisa dideteksi sebelum gejalanya muncul. 

“Jika kita bisa memperbaiki energi otak sejak awal, kita mungkin bisa mencegah gangguan mental sepenuhnya,” tambahnya.

Temuan ini menjadi langkah besar menuju era baru psikiatri — lebih manusiawi, personal, dan ilmiah. Kini, kesehatan mental bukan lagi soal kimia di otak, melainkan tentang bagaimana otak kita mengelola energinya.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment