Fakta Mengejutkan: 1 dari 36 Pria Diam-Diam Bawa Gen yang Bisa Picu Demensia!

04 Juni 2025 17:37
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sebuah penelitian terbaru dari Curtin University menemukan bahwa pria yang membawa dua salinan varian gen umum bernama H63D punya risiko dua kali lipat lebih besar untuk mengalami demensia di masa hidupnya.

Sahabat.com - Sahabat, kamu pasti setuju kalau demensia adalah salah satu hal yang paling ditakuti saat usia menua. Tapi tahukah kamu bahwa ternyata ada satu faktor risiko tersembunyi yang bisa menggandakan kemungkinan demensia, khususnya pada pria? 

Ini bukan soal gaya hidup atau makanan, melainkan soal gen! Yup, sebuah penelitian terbaru dari Curtin University menemukan bahwa pria yang membawa dua salinan varian gen umum bernama H63D punya risiko dua kali lipat lebih besar untuk mengalami demensia di masa hidupnya. Tapi yang menarik, efek ini tidak ditemukan pada perempuan.

“Kalau kamu hanya punya satu salinan gen ini, tidak akan berdampak besar pada kesehatan. Tapi kalau punya dua, risikonya melonjak—khususnya pada pria,” jelas Profesor John Olynyk dari Curtin Medical School, yang ikut menulis studi ini. 

Penelitiannya menggunakan data dari proyek besar bernama ASPREE, yang awalnya bertujuan mengevaluasi manfaat aspirin harian untuk orang lanjut usia. Dari sana, para ilmuwan jadi menemukan banyak hal penting seputar penuaan sehat, termasuk soal demensia ini.

Apa sih sebenarnya peran gen HFE ini? Gen ini membantu tubuh mengatur kadar zat besi. Tapi kalau bermutasi, seperti dalam varian H63D, dampaknya bisa lebih dari sekadar urusan zat besi—bisa sampai ke otak! Aneh tapi nyata, peneliti tidak menemukan hubungan langsung antara kadar zat besi dalam darah dengan risiko demensia. Jadi, bisa jadi mekanismenya lebih kompleks, mungkin soal peradangan atau kerusakan sel yang pelan-pelan merusak jaringan otak.

Lalu, kenapa cuma pria yang terdampak? Itu masih jadi misteri yang belum terpecahkan. 

“Kita perlu riset lebih dalam untuk tahu kenapa perempuan seolah kebal dari efek gen ini,” tambah Profesor Olynyk. 

Tapi kabar baiknya, gen ini sebenarnya sudah rutin diperiksa di negara-negara Barat, termasuk Australia, untuk mendeteksi penyakit hemokromatosis (gangguan tubuh yang menyerap zat besi terlalu banyak). Jadi, menurut para ahli, mungkin sudah saatnya tes ini diperluas agar bisa jadi bagian dari pencegahan demensia, terutama buat pria.

Profesor Paul Lacaze dari Monash University ikut menegaskan pentingnya temuan ini. 

“Lebih dari 400 ribu warga Australia hidup dengan demensia, dan sepertiganya adalah pria. Kalau kita tahu siapa yang berisiko lebih tinggi sejak awal, kita bisa kembangkan pendekatan yang lebih personal dalam pencegahan dan pengobatannya,” katanya.

Studi ini benar-benar jadi pengingat bahwa kadang ancaman besar bisa datang dari sesuatu yang tidak terlihat. Jadi, kalau kamu atau orang terdekatmu punya riwayat genetik tertentu, jangan anggap enteng ya, sahabat. Mungkin saatnya kita lebih melek soal kesehatan otak—bukan cuma saat tua, tapi dari sekarang!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment