Sahabat.com - Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Nature Reviews Endocrinology mengungkapkan bahwa baik faktor genetik maupun lingkungan berperan penting dalam timbulnya autoimunitas pulau pankreas dan perkembangan diabetes tipe 1 (T1DM) pada anak-anak. Penyakit ini biasanya diawali dengan munculnya autoantibodi terhadap insulin (IAA) atau glutamat dekarboksilase (GADA) pada usia dini.
T1DM dipengaruhi oleh gen HLA tertentu, tetapi faktor genetik saja tidak cukup menjelaskan perkembangan penyakit ini. Paparan virus, pola makan, dan stres psikososial juga berkontribusi. Studi menunjukkan bahwa paparan infeksi virus tertentu, seperti enterovirus Coxsackie B, dapat meningkatkan risiko autoimunitas IAA-first, sedangkan adenovirus C dapat melindungi. Selain itu, konsumsi protein tinggi pada usia dini terkait dengan peningkatan risiko GADA-first.
Studi TEDDY menemukan bahwa faktor genetik, seperti HLA-DR4-DQ8 untuk IAA-first dan HLA-DR3-DQ2 untuk GADA-first, serta waktu paparan gluten dan probiotik, mempengaruhi timbulnya autoimunitas. Penelitian ini juga mencatat bahwa pola makan bayi dan peristiwa hidup selama kehamilan dapat mempengaruhi fenotipe autoimunitas.
Anak-anak dalam studi ini juga diperiksa untuk penyakit celiac, dengan hasil yang menunjukkan bahwa autoimunitas terhadap transglutaminase jaringan (TGA) lebih umum ditemukan pada usia 1 hingga 4 tahun. Faktor genetik seperti HLA-DR3-DQ2 menjadi prediktor kuat untuk penyakit celiac.
Studi TEDDY memberikan wawasan penting mengenai bagaimana faktor genetik dan lingkungan saling berinteraksi dalam mempengaruhi risiko diabetes tipe 1 pada anak-anak. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi pemicu lingkungan yang lebih jelas serta mengembangkan intervensi yang lebih terarah.
0 Komentar
Anak Kehilangan Orang Tua Lebih Rentan Dibully? Ini Fakta Mengejutkan dari Studi Terbaru!
Rahasia Otak Awet Muda Terungkap! Gaya Hidup Ini Bisa Cegah Pikun dan Alzheimer Sejak Dini
Cuma Gerak Sedikit di Usia 40-50an Bisa Bikin Otak Lebih Tajam & Hindari Alzheimer, Kok Bisa?
Benarkah Ciuman Bisa Menularkan Gluten? Ini Jawaban Ilmiahnya
Leave a comment