Gejala Rabies dan Tahapan Perkembangannya yang Perlu Dikenali

27 Maret 2025 13:26
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dengan penanganan yang cepat dan tepat, risiko rabies dapat diminimalkan.

Sahabat.com - Rabies adalah penyakit infeksi virus yang menyerang sistem saraf pusat, yang bisa berakibat fatal bila tidak segera ditangani. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan atau air liur hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, rakun, dan kelelawar. 

Meskipun sudah ada vaksinasi untuk pencegahan, rabies tetap menjadi ancaman kesehatan di banyak negara, termasuk Indonesia.

Menurut laporan zoonosis global pada 2024, tercatat 185.359 kasus gigitan hewan yang berpotensi menularkan rabies, dengan 122 orang meninggal. 

Sementara itu, hingga Maret 2025, Indonesia melaporkan 13.453 kasus gigitan HPR (hewan penular rabies), yang menyebabkan 25 kematian. 

WHO mencatat rabies menyebabkan puluhan ribu kematian setiap tahunnya, terutama di Asia dan Afrika, dengan 40% korban adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun.

Gejala rabies berkembang secara bertahap, dan mengenali setiap tahapnya sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut adalah tahapan gejala rabies:

Tahap Prodromal (Awal) 

Pada tahap ini, gejala mirip flu, meliputi:

Demam

Sakit kepala

Kelelahan

Kehilangan nafsu makan

Kesemutan atau rasa gatal di sekitar luka gigitan

Tahap Sensoris 

Gejala mulai lebih terfokus di area sekitar luka gigitan. Beberapa tanda yang muncul bisa berupa:

Sensasi terbakar atau nyeri yang semakin parah

Kecemasan berlebihan

Sensitivitas terhadap cahaya atau suara

Tahap Eksitasi 

Pada tahap ini, gangguan pada sistem saraf pusat menjadi lebih jelas. Gejalanya meliputi:

Perubahan perilaku

Halusinasi

Kesulitan menelan

Produksi air liur berlebihan

Kejang

Hidrofobia (takut terhadap air)

Tahap Paralitik 

Di tahap ini, otot-otot tubuh mulai melemah dan menyebabkan kelumpuhan. Jika tidak segera ditangani, dapat mengarah pada:

Gangguan pernapasan

Gangguan jantung

Kehilangan kesadaran

Pencegahan Rabies Rabies dapat dicegah dengan vaksinasi untuk hewan peliharaan maupun manusia yang berisiko. Jika tergigit oleh hewan yang terinfeksi, segera lakukan langkah-langkah berikut:

Cuci luka dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit.

Segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Dapatkan vaksinasi antirabies sesuai dengan anjuran dokter.

Dengan penanganan yang cepat dan tepat, risiko rabies dapat diminimalkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak mengabaikan luka gigitan hewan, terutama yang berasal dari hewan liar atau yang belum divaksin.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment