Sahabat.com - Warga Inggris diminta untuk tetap waspada terhadap gejala tersembunyi dari virus mirip flu yang berpotensi berbahaya, yang telah menyebabkan kekacauan di Tiongkok dan kini mulai mengancam Inggris, menurut para ahli.
Kasus infeksi Human Metapneumovirus (HMPV) telah meningkat di provinsi-provinsi di China utara dalam beberapa hari terakhir, terutama di kalangan anak-anak. Virus ini, yang bisa berakibat fatal bagi mereka yang rentan, sudah terdeteksi di Inggris, dengan jumlah kasus yang meningkat.
Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah kasus HMPV di Inggris telah mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, sedikit lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kasus HMPV pertama kali tercatat di Inggris pada tahun 2001, dengan rata-rata empat kasus per minggu selama musim dingin.
Namun, para ahli mengingatkan bahwa infeksi bisa bersembunyi di dalam tubuh selama beberapa hari sebelum gejalanya muncul, sehingga seseorang dapat menularkannya tanpa disadari. Meskipun demikian, mereka juga menegaskan bahwa lonjakan ini tidak perlu menimbulkan kekhawatiran berlebihan.
Gejala HMPV umumnya mirip flu biasa, seperti batuk, pilek, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan demam yang biasanya hilang dalam lima hari. Namun, pada beberapa kasus, virus ini dapat menyebabkan masalah lebih serius, seperti bronkitis, bronkiolitis, atau pneumonia, yang dapat menyebabkan sesak napas, batuk berat, dan mengi.
Para ahli mendorong warga Inggris untuk tetap waspada terhadap gejala mirip flu yang mungkin disebabkan oleh HMPV, terutama pada anak-anak. Profesor John Tregoning dari Imperial College London menjelaskan bahwa gejala HMPV pada anak-anak sangat mirip dengan gejala virus Sinsitial Pernafasan (RSV), yang biasanya mengakibatkan gejala ringan.
"Virus ini menular melalui batuk, bersin, dan percikan air liur. Untuk melindungi diri, pastikan berada di tempat yang berventilasi baik, tutup mulut saat batuk, dan rajin mencuci tangan," ujarnya.
Meskipun belum ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk HMPV, pengobatan utama adalah penanganan gejala. Jaya Dantas, Profesor Kesehatan Internasional di Curtin University, menekankan pentingnya pendekatan hati-hati, dengan melakukan tes, tinggal di rumah, memakai masker, dan melindungi orang yang rentan, seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Profesor Jonathan Ball, seorang ahli virologi di Sekolah Kedokteran Tropis Liverpool, menjelaskan bahwa HMPV telah beredar di antara manusia sejak 2001 dan kemungkinan jauh lebih lama lagi. Meski bisa menyebabkan pneumonia, kejadian ini jarang terjadi.
Profesor Paul Hunter dari Universitas East Anglia menambahkan bahwa hampir setiap anak akan terinfeksi HMPV setidaknya satu kali pada usia lima tahun. Meskipun demikian, peningkatan kasus mungkin hanya mencerminkan peningkatan diagnosis, bukan lonjakan kasus yang signifikan.
Sementara itu, di Tiongkok, pemerintah menganggap lonjakan kasus ini sebagai kejadian musiman, namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengingatkan bahwa penyakit mirip flu sedang meningkat di beberapa wilayah. Data menunjukkan bahwa 7,2% kunjungan rawat jalan di provinsi utara disebabkan oleh penyakit mirip flu, meningkat 12% dari minggu sebelumnya.
Inggris saat ini juga tengah berjuang melawan gelombang flu yang hebat, dengan lebih dari 4.500 tempat tidur rumah sakit digunakan oleh pasien flu setiap hari minggu lalu. Peningkatan signifikan ini diperkirakan akan bertambah parah seiring dengan periode Natal dan Tahun Baru, di mana banyak orang lebih banyak berkumpul di ruang tertutup.
0 Komentar
10 Makanan yang Harus Diminum Setiap Hari untuk Detoksifikasi Paru-paru Setelah Musim Liburan
Obat AI Menunjukkan Harapan untuk Penyakit Radang Usus
Minum Kopi di Pagi Hari Lebih Baik untuk Kesehatan Jantung
Kelas Tari Bisa Meringankan Depresi pada Pasien Parkinson
Peneliti Temukan Beragam Endotipe Asma pada Remaja dengan Analisis Transkriptomik Hidung
Kaum Vegan Lebih Mungkin Mengalami Depresi, Kenapa?
Leave a comment