Gejala Tersembunyi Kanker Payudara Stadium Lanjut yang Sering Tak Disadari

19 September 2025 13:38
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Metastatik berarti kanker sudah menyebar ke organ lain seperti tulang, hati, paru-paru, bahkan otak. Selain gejala fisik yang terlihat, ada banyak gejala tak kasatmata yang tetap mengganggu kualitas hidup sehari-hari.

Sahabat.com - Saat mendengar kanker payudara, kebanyakan orang langsung membayangkan benjolan di payudara atau ketiak. Namun pada kanker payudara stadium lanjut atau metastatik, kenyataannya jauh lebih rumit. 

Metastatik berarti kanker sudah menyebar ke organ lain seperti tulang, hati, paru-paru, bahkan otak. Selain gejala fisik yang terlihat, ada banyak gejala tak kasatmata yang tetap mengganggu kualitas hidup sehari-hari.

Salah satunya adalah rasa lelah yang tidak hilang meski sudah tidur cukup. Kelelahan akibat kanker berbeda dengan rasa capek biasa, karena bisa membuat tubuh benar-benar kehabisan energi hingga aktivitas ringan seperti mandi atau menyiapkan makanan terasa berat. Kondisi ini bisa dipicu kanker itu sendiri, efek samping obat, anemia, maupun tekanan emosional. 

Dokter biasanya menyarankan pasien untuk mengatur prioritas, istirahat singkat di sela aktivitas, menjaga asupan cairan, dan melakukan gerakan ringan seperti jalan santai atau peregangan.

Selain itu, banyak pasien juga mengalami brain fog atau kabut otak. Kondisi ini membuat pikiran terasa sulit fokus, mudah lupa, bahkan kehilangan arah di tengah percakapan. Untuk mengatasinya, pasien dianjurkan menulis catatan, membuat pengingat di ponsel, membentuk rutinitas sederhana, dan melatih otak dengan membaca atau bermain teka-teki. Tidur cukup juga sangat penting untuk menjaga fungsi otak tetap optimal.

Tekanan emosional juga tak bisa diabaikan. Hidup dengan kanker metastatik sering kali berarti hidup dengan ketidakpastian. Rasa cemas, takut, sedih, bahkan marah bisa datang silih berganti. Beberapa orang juga mengalami depresi atau gejala trauma. 

Cara terbaik untuk mengatasinya adalah berbicara dengan konselor atau terapis, bergabung dengan kelompok dukungan, melatih pernapasan atau meditasi, serta tetap meluangkan waktu untuk hal-hal yang disukai.

Menurut Dr. Marla Anderson, anggota Verywell Health Medical Expert Board, penanganan gejala emosional sama pentingnya dengan penanganan medis. 

“Jika gejala seperti kecemasan atau depresi tidak membaik, pasien perlu berkonsultasi dengan tim medis untuk mendapatkan terapi tambahan, termasuk kemungkinan penggunaan obat,” ujarnya.

Gejala yang tak terlihat ini mungkin sulit dipahami orang sekitar, namun sangat nyata bagi pasien. Mengetahui tanda-tanda tersebut dan belajar cara mengatasinya bisa membantu pasien tetap memiliki kendali dalam keseharian, meski harus menjalani perjalanan panjang melawan kanker payudara metastatik.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment