Gen Umur Panjang dari Manusia 100 Tahun Bisa Jadi Kunci Awet Muda dan Menyelamatkan Anak yang Menua Terlalu Cepat

04 November 2025 13:31
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Ilustrasi DNA manusia yang berkilau menggambarkan potensi gen umur panjang dalam memperlambat proses penuaan alami tubuh.

Sahabat.com - Sebuah penemuan luar biasa membuka harapan baru bagi anak-anak dengan penyakit langka yang membuat mereka menua terlalu cepat. Para ilmuwan dari University of Bristol dan IRCCS MultiMedica menemukan bahwa gen yang dimiliki manusia berumur lebih dari 100 tahun—disebut “gen umur panjang”—mampu memperbaiki kerusakan jantung akibat penyakit Progeria, sebuah kondisi genetik yang menyebabkan penuaan ekstrem sejak usia anak-anak.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Signal Transduction and Targeted Therapy ini menunjukkan bahwa gen bernama LAV-BPIFB4, yang ditemukan pada para supercentenarian (orang berusia di atas 110 tahun), dapat memperlambat penuaan jantung dan memperbaiki fungsi organ vital itu pada model hewan dan sel manusia yang terkena Progeria.

Progeria sendiri disebabkan oleh mutasi pada gen LMNA yang menghasilkan protein berbahaya bernama progerin. Akibatnya, sel-sel tubuh menjadi cepat rusak, terutama di jantung dan pembuluh darah. Anak-anak dengan Progeria umumnya meninggal di usia belasan akibat komplikasi jantung.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan menyuntikkan gen umur panjang tersebut ke tikus yang memiliki Progeria. Hasilnya, fungsi jantung mereka membaik, jaringan jantung mengalami lebih sedikit kerusakan, dan muncul pembentukan pembuluh darah baru yang menandakan regenerasi sehat. Bahkan ketika diuji pada sel manusia, gen ini terbukti mampu memperlambat penuaan sel tanpa harus menyingkirkan protein penyebab penyakit.

Dr. Yan Qiu dari Bristol Heart Institute mengatakan, “Penemuan ini membuka peluang terapi baru yang meniru cara kerja alami tubuh manusia yang berumur panjang, bukan sekadar melawan protein penyebab penyakit.” 

Sementara itu, Prof. Annibale Puca dari IRCCS MultiMedica menambahkan bahwa hasil ini menjadi langkah awal menuju pengembangan terapi berbasis gen untuk melindungi jantung dan memperpanjang usia sehat manusia.

Studi ini tak hanya memberi harapan bagi penderita Progeria, tetapi juga dapat menjadi pintu menuju terapi anti-penuaan alami yang terinspirasi dari genetika manusia berumur panjang. Siapa tahu, rahasia umur panjang kini tak lagi sekadar gaya hidup sehat—melainkan ada di dalam DNA kita.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment