Gen Z dan Milenial: Memahami Money Dysmorphia dan Dampaknya terhadap Rasa Keamanan Finansial

08 Agustus 2024 13:33
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dengan memahami dan menangani money dysmorphia, Gen Z dan Milenial dapat mengurangi stres keuangan dan mengembangkan hubungan yang lebih sehat dengan uang, membantu mereka merasa lebih aman dan puas dengan keadaan finansial mereka.

Sahabat.com - Di era digital ini, fenomena money dysmorphia (persepsi yang tidak akurat mengenai kondisi keuangan seseorang) semakin sering terjadi, terutama di kalangan Generasi Z dan Milenial. Fenomena ini dapat membuat mereka merasa kurang aman secara finansial dan mengalami kecemasan yang tidak perlu.

Apa itu Money Dysmorphia?

Money dysmorphia merujuk pada ketidaksesuaian antara persepsi seseorang terhadap kondisi keuangannya dan kenyataan sebenarnya. Hal ini bisa berarti seseorang merasa lebih miskin dari kenyataan atau merasa tidak cukup kaya meskipun kenyataannya stabil secara finansial. 

Fenomena ini mirip dengan body dysmorphia, di mana seseorang memiliki pandangan yang distorsi tentang penampilan fisiknya.

Penyebab Money Dysmorphia di Kalangan Gen Z dan Milenial


1. Media Sosial dan Perbandingan Sosial

Media sosial seringkali menyajikan gambaran glamor dan mewah tentang kehidupan orang lain. Postingan mengenai perjalanan mewah, barang-barang mahal, dan gaya hidup luks dapat memicu perasaan tidak puas dan kekhawatiran tentang status keuangan sendiri. 

Rasa kompetisi yang dipicu oleh konten ini sering membuat individu merasa tertinggal.

2. Kenaikan Biaya Hidup dan Utang

Gen Z dan Milenial menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan, seperti tingginya biaya pendidikan, utang pinjaman mahasiswa, dan biaya hidup yang semakin mahal. 

Hal ini sering menyebabkan perasaan kekurangan dan kesulitan dalam mengelola keuangan sehari-hari, yang dapat memperburuk persepsi negatif tentang kondisi finansial mereka.

3. Ekspektasi Sosial dan Tekanan Teman Sebaya

Tekanan untuk mengikuti tren dan standar hidup yang ditetapkan oleh teman sebaya atau influencer dapat membuat individu merasa tertekan untuk mencapai tingkat kesuksesan finansial tertentu. 

Ketidakmampuan untuk memenuhi ekspektasi ini sering mengarah pada rasa ketidakcukupan.

4. Kurangnya Literasi Finansial

Banyak individu dalam kelompok usia ini tidak mendapatkan pendidikan keuangan yang memadai. 

Tanpa pemahaman yang kuat tentang perencanaan keuangan, investasi, dan pengelolaan utang, mereka mungkin merasa cemas tentang masa depan finansial mereka, meskipun sebenarnya mereka mungkin berada dalam posisi yang relatif stabil.

Dampak Money Dysmorphia

1. Kesehatan Mental

Perasaan tidak aman secara finansial dapat mempengaruhi kesehatan mental, menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. 

Kecemasan tentang uang dapat memengaruhi kualitas tidur, hubungan pribadi, dan kesejahteraan secara umum.

2. Pengambilan Keputusan Finansial yang Buruk

Rasa cemas dan ketidakpastian dapat menyebabkan individu membuat keputusan keuangan yang impulsif atau tidak terencana, seperti membelanjakan uang secara berlebihan atau mengambil utang yang tidak perlu.

3. Hubungan Sosial

Perasaan tidak memadai dapat mempengaruhi hubungan sosial, membuat individu merasa terasing atau tertekan untuk menunjukkan gaya hidup yang tidak sesuai dengan kondisi finansial mereka.

Mengatasi Money Dysmorphia

1. Meningkatkan Literasi Finansial

Mengedukasi diri tentang dasar-dasar perencanaan keuangan dan investasi dapat membantu memperbaiki persepsi tentang kondisi finansial. 

Sumber daya seperti buku, kursus online, dan penasihat keuangan dapat memberikan panduan yang berguna.

2. Meminimalisir Paparan Media Sosial

Mengurangi waktu yang dihabiskan di media sosial dan menghindari perbandingan berlebihan dengan orang lain dapat membantu mengurangi perasaan tidak puas.

3. Menetapkan Tujuan Keuangan Realistis

Membuat anggaran dan menetapkan tujuan keuangan yang realistis serta terukur dapat memberikan rasa pencapaian dan kontrol atas situasi finansial.

4. Berbicara dengan Profesional

Konsultasi dengan penasihat keuangan atau terapis dapat membantu dalam mengatasi kecemasan finansial dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan keamanan finansial.

Dengan memahami dan menangani money dysmorphia, Gen Z dan Milenial dapat mengurangi stres keuangan dan mengembangkan hubungan yang lebih sehat dengan uang, membantu mereka merasa lebih aman dan puas dengan keadaan finansial mereka.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment