Goresan Kecil Bisa Mematikan di Masa Depan? Ini Penjelasan Ahli

26 November 2024 14:25
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Jika tidak ada langkah besar yang diambil, goresan kecil yang saat ini dianggap sepele bisa menjadi ancaman mematikan di masa depan. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan obat baru menjadi hal yang sangat krusial dalam upaya melawan resistansi antibiotik global.

Sahabat.com - Goresan kecil pada tubuh manusia, yang biasanya dianggap sepele, kini dipandang sebagai potensi ancaman yang lebih besar di masa depan. Sebuah laporan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa meskipun jumlah agen antibakteri, termasuk antibiotik, meningkat dari 80 pada 2021 menjadi 97 pada 2023, kebutuhan akan agen antibakteri baru yang inovatif tetap sangat mendesak. WHO menekankan bahwa dunia harus menemukan solusi baru untuk melawan infeksi serius yang semakin sulit diobati.

James P. O'Gara, profesor mikrobiologi dari University of Galway, Irlandia, berbicara dengan The Conversation tentang bahaya resistansi antimikroba (AMR). Menurutnya, meski sebagian besar luka dan goresan kecil tidak mengancam jiwa, infeksi bisa berpotensi fatal bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Ini disebabkan oleh meningkatnya resistansi bakteri terhadap antibiotik yang digunakan secara berlebihan.

Infeksi Kuman Super Jadi Ancaman Global

Penyebab utama peningkatan ancaman ini adalah perkembangan kuman super yang kebal terhadap antibiotik. Berdasarkan penelitian dari Kementerian Kesehatan Inggris pada 2014, sekitar 700.000 orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat infeksi kuman yang resistan. Sebuah studi terbaru pada 2019 bahkan memperkirakan angka kematian akibat resistansi bakteri mencapai 1.27 juta jiwa. Peningkatan penggunaan antibiotik global pada manusia antara tahun 2000 hingga 2018 telah memperburuk situasi ini.

Menurut WHO, saat ini terdapat 15 bakteri yang telah teridentifikasi sebagai resisten terhadap antibiotik. Dari jumlah tersebut, enam bakteri dapat digolongkan sebagai kuman super. Meskipun mayoritas infeksi akibat kuman super terjadi di rumah sakit, kasus infeksi ini juga semakin sering ditemukan di masyarakat.

Penggunaan Antibiotik yang Berlebihan

Lebih dari separuh antibiotik yang digunakan di dunia justru dipakai di peternakan, tidak untuk mengobati penyakit, melainkan untuk meningkatkan berat badan hewan dan mencegah infeksi. Hal ini turut berkontribusi pada berkembangnya resistansi bakteri yang membahayakan kesehatan manusia.

Meskipun penggunaan antibiotik jangka panjang sering dipertanyakan, dokter tetap menekankan pentingnya mematuhi dosis dan durasi perawatan yang diresepkan untuk mencegah munculnya resistansi lebih lanjut. “Penting bagi pasien untuk mengikuti instruksi dokter dan tidak menghentikan pengobatan antibiotik sebelum waktunya,” ujar O’Gara.

Pencarian Solusi Baru dan Inovasi di Dunia Medis

Dalam menghadapi resistansi antibiotik, sejumlah langkah inovatif sedang dikembangkan oleh ilmuwan. Selain pencarian antibiotik baru, para peneliti juga tengah menjajaki kemungkinan vaksin untuk mencegah infeksi, serta terapi berbasis virus atau bakteri yang disebut bakteriophages. Selain itu, eksperimen dengan antibiotik berbahan peptida antimikroba dan asam nukleat juga tengah berlangsung untuk melawan bakteri resisten.

Sayangnya, pengembangan antibiotik baru menghadapi tantangan besar. Sejumlah perusahaan farmasi enggan mengembangkan antibiotik baru karena potensi keuntungannya yang terbatas. Pemerintah di beberapa negara seperti AS, Inggris, dan Uni Eropa mulai memberikan insentif finansial kepada perusahaan yang mengembangkan antibiotik baru. Meski begitu, WHO memperingatkan bahwa upaya ini masih belum cukup untuk mengatasi krisis resistansi antibiotik yang terus berkembang.

Peran Penting Penelitian dan Kolaborasi Global

Untuk mengatasi masalah ini, WHO dan berbagai yayasan sains seperti Wellcome Trust mendesak perlunya penelitian lebih lanjut dan pendanaan yang lebih besar untuk pengembangan antibiotik baru. Dalam hal ini, kolaborasi antara universitas, laboratorium, dan industri sangat diperlukan.

Jika tidak ada langkah besar yang diambil, goresan kecil yang saat ini dianggap sepele bisa menjadi ancaman mematikan di masa depan. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan obat baru menjadi hal yang sangat krusial dalam upaya melawan resistansi antibiotik global.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment