Sahabat.com - Kalau kamu mengira pemanis rendah kalori alias low-calorie sweeteners (LCS) adalah solusi ampuh biar anak nggak kecanduan gula, mungkin kamu harus berpikir ulang.
Sebuah studi baru dari European Journal of Nutrition justru menemukan fakta yang bikin geleng-geleng kepala. Anak-anak yang paling sering konsumsi produk LCS ternyata nggak mengurangi asupan gula sebanyak yang diharapkan. Bahkan, bisa jadi pola makannya malah makin nggak sehat!
Penelitian ini dilakukan di Inggris dan melibatkan hampir 6.000 anak usia 4 sampai 18 tahun dari tahun 2008 sampai 2019. Para peneliti ingin tahu apakah konsumsi produk LCS benar-benar berdampak baik pada pola makan anak, terutama dalam hal asupan gula, makanan ultra-olahan, dan total energi yang masuk ke tubuh mereka.
Ternyata, anak-anak yang sering konsumsi LCS justru cenderung minum air lebih sedikit dan makan lebih banyak makanan ultra-olahan non-minuman seperti camilan cepat saji dan makanan instan. Jadi walaupun mereka mengganti minuman manis dengan minuman LCS, mereka tetap ‘mengkompensasi’ dengan makan yang nggak kalah tidak sehat.
"Anak-anak yang berada di kelompok High-LCS umumnya lebih muda, rata-rata berusia 9 tahun, dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengonsumsi LCS, yang rata-ratanya 11 tahun," jelas para peneliti.
Kebanyakan dari mereka juga berasal dari keluarga berpenghasilan rendah dan beretnis kulit putih, yang menunjukkan bahwa faktor sosial dan budaya bisa memengaruhi pilihan makanan sehari-hari. Sekitar 36% anak yang ikut studi ini berasal dari keluarga berpendapatan rendah, dan 89% beretnis kulit putih.
Nah, meski ada sedikit penurunan kalori harian di kelompok yang mengonsumsi LCS, penurunan ini sangat kecil dan tidak terlalu berpengaruh besar. Misalnya, kelompok Low-LCS cuma mengalami penurunan sekitar 14,8 kalori per hari—angka yang hampir nggak kerasa efeknya dalam jangka panjang.
Yang menarik, studi ini juga menemukan bahwa dari tahun ke tahun, anak-anak yang banyak makan produk LCS tidak menunjukkan peningkatan kualitas pola makan yang signifikan. Bahkan, mereka tetap tertinggal dibanding kelompok anak-anak yang tidak mengonsumsi produk LCS. Artinya, LCS bisa jadi cuma solusi jangka pendek yang tidak memperbaiki kebiasaan makan secara keseluruhan.
Penelitian ini juga mengingatkan kita bahwa mengganti gula dengan LCS bukan berarti makanan yang dikonsumsi jadi lebih sehat secara otomatis.
“LCS seharusnya bukan jadi alasan untuk terus makan makanan ultra-olahan lainnya. Sayangnya, justru itulah yang terjadi pada anak-anak yang rutin mengonsumsinya,” tulis tim peneliti dalam laporannya.
Mereka juga mengungkapkan bahwa pemanis buatan seperti aspartam, sucralose, dan stevia bisa mempengaruhi cara tubuh mengenali rasa manis, bahkan sejak usia dini. Dalam jangka panjang, ini bisa bikin anak punya nafsu makan yang lebih besar terhadap makanan manis atau tinggi kalori. Belum lagi potensi gangguan mikrobiota usus dan peradangan ringan yang bisa mengganggu metabolisme gula.
Makanya, penting banget untuk melihat konsumsi LCS sebagai bagian dari pola makan yang lebih besar, bukan sebagai solusi instan. Alih-alih fokus hanya pada pengurangan gula, para ahli menyarankan agar anak-anak dibiasakan minum air putih dan makan makanan yang minim proses sejak kecil.
Intinya, LCS bukanlah pahlawan yang bisa menyelamatkan pola makan anak-anak kita. Justru bisa jadi mereka adalah ‘penipu manis’ yang menunda perubahan gaya hidup sehat. Jadi, yuk bijak memilih dan membimbing anak dalam memilih makanan yang benar-benar sehat, bukan cuma kelihatan lebih sehat!
0 Komentar
Jalan Kaki Lebih dari 100 Menit Sehari Bisa Bikin Kamu Bebas dari Sakit Pinggang, Ini Faktanya!
Makan Mangga Tiap Hari Ternyata Bisa Bantu Jaga Gula Darah dan Berat Badan Stabil, Lho!
Rahasia Kulit Lebih Tebal dan Awet Muda? Vitamin C Ternyata Punya Jurus Genetik Rahasia!
Skandal Obat Jantung Miliaran Dolar: Dokter Mungkin Tak Akan Gunakan Jika Tahu Fakta Ini!
Waspada! Ganja Ternyata Bisa Melipatgandakan Risiko Kematian Akibat Serangan Jantung
Ngopi Tiap Hari Bisa Bikin Gula Darah Stabil? Ini Fakta Menarik yang Jarang Diketahui!
Obat Diabetes Ini Diam-Diam Bisa Jadi Harapan Baru untuk Masalah Otak Serius Tanpa Operasi!
Ini Gejala Varian COVID Terbaru yang Lagi Naik Daun!
Leave a comment