Hampir Setengah Penderita Diabetes Tak Sadar Dirinya Sakit, Waspada Ancaman Epidemi Diam-Diam!

09 September 2025 16:55
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri sudah menetapkan target, yaitu 80% penderita diabetes harus terdiagnosis secara klinis pada tahun 2030.

Sahabat.com - Sahabat, sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di The Lancet Diabetes & Endocrinology menunjukkan fakta mengejutkan: hampir separuh orang dengan diabetes ternyata tidak sadar bahwa dirinya mengidap penyakit ini. 

Kondisi ini membuat diabetes bisa menjadi epidemi diam-diam yang berbahaya.

Analisis yang dilakukan oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington bersama jejaring peneliti global memantau data dari tahun 2000 hingga 2023, mencakup semua kelompok usia, jenis kelamin, dan 204 negara. 

Hasilnya, pada tahun 2023 sekitar 44% orang berusia 15 tahun ke atas yang hidup dengan diabetes tidak mengetahui kondisinya. 

Ironisnya, kelompok usia muda justru paling banyak yang tidak terdiagnosis, padahal mereka berisiko tinggi mengalami komplikasi jangka panjang.
Dari mereka yang sudah terdiagnosis, 91% mendapatkan pengobatan dengan obat-obatan. 

Sayangnya, hanya 42% yang berhasil mengendalikan gula darah dengan baik. Jika dihitung secara keseluruhan, hanya 21% penderita diabetes di dunia yang kondisinya benar-benar terkelola secara optimal.

Penelitian ini juga menemukan kesenjangan besar dalam hal diagnosis dan perawatan di berbagai wilayah. Negara berpenghasilan tinggi seperti Amerika Utara menunjukkan tingkat diagnosis tertinggi, sementara Asia Pasifik berpenghasilan tinggi menempati urutan tertinggi dalam hal jumlah pasien yang menerima pengobatan. 

Menariknya, Amerika Latin bagian selatan memiliki tingkat pengelolaan gula darah terbaik, sedangkan Afrika Sub-Sahara tengah justru menghadapi kesenjangan terbesar, dengan kurang dari 20% penderita yang mengetahui kondisi mereka.

“Pada tahun 2050, diperkirakan 1,3 miliar orang akan hidup dengan diabetes. Jika hampir separuh tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit serius dan berpotensi mematikan ini, maka diabetes bisa dengan mudah menjadi epidemi yang sunyi,” kata Lauryn Stafford, peneliti IHME sekaligus penulis utama studi ini.

Peneliti menekankan pentingnya investasi dalam program skrining, terutama untuk populasi muda, serta akses yang lebih luas terhadap obat-obatan dan alat pemantau glukosa, khususnya di wilayah dengan keterbatasan layanan kesehatan. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri sudah menetapkan target, yaitu 80% penderita diabetes harus terdiagnosis secara klinis pada tahun 2030.

Kenyataan ini menjadi alarm keras bagi kita semua bahwa deteksi dini, gaya hidup sehat, dan kesadaran terhadap diabetes sangatlah penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Jangan sampai terlambat menyadari penyakit yang diam-diam bisa menggerogoti kesehatan tubuh.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment